TRADISI | BD — Suasana penuh semangat dan kekompakan menyelimuti persiapan acara taklim bulanan yang akan diselenggarakan di Masjid Jami Al Falah. Acara yang berlangsung hari ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang selalu dinantikan oleh masyarakat Perum Wisma Mas 2, RW 15, Kuta Jaya, Kota Tangerang. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menambah ilmu agama, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Peran dan Tanggung Jawab Panitia
Murtiningsih, ketua panitia taklim, menjelaskan peran dan tanggung jawab mereka dalam memastikan kelancaran acara. Sebagai ketua, Murtiningsih bertugas mengkoordinasikan seluruh aktivitas, mulai dari pembagian tugas hingga pengawasan pelaksanaan. “Sebagai ketua, saya bertanggung jawab untuk memastikan semua persiapan berjalan lancar. Kami bekerja sama dengan tim untuk membagi tugas secara merata dan memastikan setiap seksi siap menjalankan tanggung jawabnya,” ujarnya, beberapa waktu yang lalu.
Murtiningsih juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antaranggota panitia. “Kami selalu melakukan rapat rutin untuk membahas perkembangan persiapan dan mengatasi kendala yang mungkin muncul. Dengan komunikasi yang baik, kami dapat menghindari kesalahpahaman dan memastikan semua orang berada pada jalur yang sama.”
Pembagian Tugas yang Terorganisir
Murtiningsih menambahkan bahwa tugas-tugas panitia dibagi sesuai dengan seksi masing-masing. “Kami telah mengadakan tiga kali acara selama saya menjabat sebagai ketua, dan biasanya saya membagi tugas berdasarkan kebutuhan. Ada yang bertugas menyiapkan karpet, menata piring dan kue, menjaga makanan, menyambut tamu, serta mengumpulkan infaq.” Pembagian tugas yang jelas ini membantu setiap anggota panitia untuk fokus pada tanggung jawabnya masing-masing, sehingga acara dapat berjalan dengan lebih efisien.
Motivasi dan Dedikasi
Motivasi ibu-ibu untuk terus aktif dalam kegiatan kosidah sangatlah tinggi. “Sebagai umat Islam, kami merasa wajib untuk mensyiarkan dakwah dan mengikuti syariat Islam. Ini adalah cara kami untuk terus maju dan berkembang bersama,” kata Murtiningsih. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para ibu untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta mendukung satu sama lain dalam menjalani peran sebagai ibu dan anggota masyarakat.
Pengalaman Menjadi Ketua
Murtiningsih juga berbagi pengalaman pertamanya sebagai ketua. “Pengalaman pertama kali memberikan sambutan di masjid sangat grogi, namun Alhamdulillah semua berjalan lancar berkat kekompakan tim.” Ia mengungkapkan bahwa setiap pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang menantang, telah membentuknya menjadi pemimpin yang lebih baik. “Saya belajar untuk lebih sabar dan terbuka terhadap masukan dari anggota tim. Setiap orang memiliki kontribusi yang berharga.”
Persiapan Acara Taklim
Persiapan yang dilakukan oleh panitia dimulai dua bulan sebelum acara. “Tim kosidah berlatih secara rutin, menyiapkan lagu-lagu, mengurus snack, dan memastikan keuangan acara terencana dengan baik,” jelas Murtiningsih. Selain itu, mereka juga melakukan promosi untuk menarik lebih banyak peserta. “Kami menggunakan media sosial dan pengumuman di lingkungan sekitar untuk mengundang masyarakat agar ikut berpartisipasi.”
Dukungan Komunitas dan Keluarga
Dukungan dari komunitas dan keluarga sangat besar. “Alhamdulillah, komunitas dari tingkat RT sangat mendukung acara ini. Aktivitas seperti ini telah berjalan bertahun-tahun sejak RW berdiri. Keluarga kami juga memberikan dukungan penuh,” tambahnya. Murtiningsih menekankan bahwa dukungan ini sangat penting, karena tanpa dukungan dari berbagai pihak, acara ini tidak akan berjalan dengan baik.
Kolaborasi Tim Panitia
Kerja sama antaranggota panitia menjadi kunci kesuksesan acara. “Kami selalu berkomunikasi dan melakukan briefing dengan panitia kecil untuk memastikan setiap seksi memiliki koordinator yang bertanggung jawab penuh atas tugasnya,” ujar Murtiningsih. Dengan adanya kolaborasi yang baik, setiap anggota merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Harapan untuk Masa Depan Kosidah
Harapan ibu-ibu panitia sangat besar untuk masa depan kosidah. “Semoga personil semakin kompak, solid, dan silaturahmi terjalin erat,” ungkap Murtiningsih. Ia berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial. “Kami ingin menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian kepada anak-anak kita, agar mereka dapat melanjutkan tradisi ini di masa depan.”
Melestarikan tradisi dan budaya melalui kosidah menjadi tujuan utama para ibu-ibu ini. “Ini adalah bagian dari syiar dakwah sebagai umat Islam sesuai syariat Islam,” jelasnya. Kegiatan kosidah tidak hanya berfungsi sebagai sarana belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk mengekspresikan seni dan budaya Islam. Murtiningsih menambahkan, “Kami juga berusaha untuk mengajak generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai tradisi ini. Dengan melibatkan mereka dalam setiap kegiatan, kami berharap mereka dapat merasakan manfaat dan keindahan dari kosidah.”
Jadwal dan Rangkaian Kegiatan
Acara taklim bulanan ini akan dilaksanakan pada 2 Februari 2025 pukul 06.00 WIB di Masjid Jami Al Falah. Kegiatan taklim rutin ini merupakan acara bulanan yang diadakan setiap dua minggu sekali di Perum Wisma Mas 2, RW 15, Kuta Jaya. Rangkaian kegiatan dalam acara ini mencakup pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, ceramah dari ustadz, diskusi interaktif, serta penampilan kosidah dari anggota panitia. “Kami juga menyediakan waktu untuk tanya jawab, agar peserta dapat lebih memahami materi yang disampaikan,” tambah Murtiningsih.
Membangun Kesadaran Sosial
Selain fokus pada pengembangan spiritual, panitia juga berupaya membangun kesadaran sosial di kalangan peserta. “Kami sering mengadakan penggalangan dana untuk membantu sesama, seperti memberikan bantuan kepada anak-anak yatim atau masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Murtiningsih. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat rasa kepedulian, tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas di antara anggota komunitas.
Kesimpulan
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, panitia ibu-ibu kosidah terus berperan aktif dalam melestarikan tradisi agama dan budaya, serta membawa inspirasi bagi komunitas. Kegiatan taklim bulanan di Masjid Jami Al Falah bukan hanya sekadar acara rutin, tetapi juga merupakan upaya untuk membangun komunitas yang kompak dan saling mendukung. Melalui kerja sama yang baik, dukungan dari keluarga dan masyarakat, serta komitmen untuk terus belajar dan berbagi, diharapkan acara ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua yang terlibat.
Semoga acara ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua yang terlibat, serta menjadi langkah awal untuk kegiatan-kegiatan positif lainnya di masa depan. Dengan harapan yang besar, panitia siap menyambut setiap tantangan dan peluang yang ada, demi kemajuan bersama dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Penulis: Syahrika Putri Hartono, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang. (*)