Site icon BantenDaily

Tanggapan DPUPR Pandeglang Terkait Jembatan Gantung di Cikeusik yang Rusak

Kepala DPUPR Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat. (Foto: Istimewa)

PANDEGLANG | BD — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR) Kabupaten Pandeglang menanggapi terkait jembatan gantung yang kondisinya tidak layak sehingga membahayakan keselamatan masyarakat di Kampung Sukajaya RW 004 Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik.

Kepala DPUPR Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat mengatakan, pihaknya akan mengajukan perbaikan jembatan tersebut ke DPUPR Provinsi dan Kementerian PUPR RI.

“Untuk penanganan jembatan gantung tersebut, kami Dinas PUPR sudah pernah mengajukan baik tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat, dan akan terus kami ajukan kembali agar pembangunan jembatan tersebut menjadi prioritas,” kata Asep saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 23 April 2024.

Soalnya, kata dia, untuk anggaran Kabupaten Pandeglang tahun 2024 lebih banyak untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan.

“Tahun ini alokasi anggaran di Dinas PUPR hanya dari DAK (dana alokasi khusus) dan DAU SG (dana alokasi umum spesifik grant). Sedangkan yang sedang berproses (75 persen selesai prosesnya) Bankeu (bantuan keuangan), DBH (dana bagi hasil) Sawit, kemungkinan juga akan dapat IJD (inpres jalan daerah). Tahun ini lebih banyak untuk jalan kabupaten, kecuali Pokir (pokok-pokok pikiran anggota DPRD) atau DAU SG. Untuk jembatan gantung dulu ada program dari Kementerian Desa,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Desa Naggala, Kecamatan Cikeusik Sumarna berharap agar jembatan gantung tersebut segera dilakukan perbaikan. Soalnya, kata dia, jembatan tersebut saat ini kondisinya membahayakan masyarakat.

“Sebenarnya yang memanfaatkan jalan tersebut kurang lebih ada 300 KK (kepala keluarga), bahkan jalan tersebut satu-satunya akses menuju perkebunan. Sehingga banyak dimanfaat oleh masyarakat banyak,” katanya.

Dia berharap, perbaikan jembatan tersebut dibuat permanen agar bisa bertahan lama, sehingga masyarakat tidak was-was ketika melewati jembatan terutama ketika turun hujan dan air meluap menggenangi jembatan.

“Kalau dari Dana Desa itu kami tidak mampu, bahkan kami bersama Pak Camat dan Pak Danramil sering melakukan perbaikan seperti mengelas agar jangan sampai jembatan gantung tersebut putus,” pungkasnya. (Iman)

Exit mobile version