TPA Jatiwaringin Siap Terapkan Sistem Sanitary Landfill Ramah Lingkungan

waktu baca 2 menit
Jumat, 7 Nov 2025 14:06 15 Nazwa

TANGERANG | BD — Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin bersiap bertransformasi menuju sistem Sanitary Landfill yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan tata kelola sampah sekaligus mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

DLHK Kabupaten Tangerang bersama Sucofindo menggelar kajian pembangunan Sanitary Landfill dan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) di Hotel Lemo, Kelapa Dua, Kamis (6/11/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala DLHK Ujat Sudrajat, Sekretaris DLHK Budi Khumaedi, Kabid PSLB3 Hari Mahardika, perwakilan Sucofindo, Bappeda, DTRB, serta kepala UPT Kebersihan.

DLHK dan Sucofindo Kolaborasi Benahi TPA Jatiwaringin

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengatakan bahwa kerja sama dengan Sucofindo menjadi langkah penting dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah di TPA Jatiwaringin.

“Kami menyambut baik kolaborasi dengan Sucofindo. Kami percaya mereka akan berbuat yang terbaik dalam pembangunan Sanitary Landfill di TPA Jatiwaringin,” ujar Ujat Sudrajat.

Menurut Ujat, kajian ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas sanksi administratif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 250 Tahun 2025 terkait tata kelola TPA Jatiwaringin. Melalui penerapan sistem Sanitary Landfill, diharapkan permasalahan polusi tanah, udara, gas metana, dan air sungai dapat ditangani secara komprehensif.

Solusi Ramah Lingkungan Menuju “Zero Waste”

Ujat menambahkan bahwa penerapan sistem Sanitary Landfill juga merupakan bagian dari komitmen Kabupaten Tangerang menuju “Zero Waste” atau bebas sampah.

Sanitary landfill digunakan untuk menghindari polusi dari tumpukan sampah. Kami terus berupaya agar pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang lebih modern, efektif, dan ramah lingkungan,” tegasnya.

Apa Itu Sanitary Landfill?

Sanitary Landfill adalah metode pengelolaan sampah modern dengan cara menimbun dan memadatkan sampah di cekungan yang telah dirancang secara teknis. Setiap lapisan sampah akan ditutup tanah setiap hari, serta dilengkapi sistem penanganan air lindi (cairan sampah) dan gas metana untuk mencegah pencemaran udara dan kebakaran.

Berbeda dengan metode open dumping, sistem ini jauh lebih ramah lingkungan karena dapat menekan risiko pencemaran air tanah, udara, dan tanah di sekitar lokasi TPA.

Melalui penerapan sistem Sanitary Landfill di TPA Jatiwaringin, DLHK Kabupaten Tangerang berharap dapat mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan, sekaligus mendukung terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan hijau bagi masyarakat. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA