KOTA TANGSEL | BD – Santri Summit 2025 diselenggarakan dengan meriah di Auditorium Harun Nasution, Kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Minggu (29/6/2025). Acara yang mengusung tema “Kontribusi Santri Untuk Negeri” ini dihadiri oleh lebih dari seribu santri dan pelajar dari berbagai pesantren dan madrasah di seluruh Indonesia, serta sejumlah influencer yang populer di kalangan Gen Z.
Pembukaan acara dilakukan pada pukul 08.00 WIB oleh Direktur Pesantren di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Basnang Said, bersama Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar. Acara ini juga dihadiri oleh para wakil rektor, pimpinan fakultas, unit kerja, inisiator Santri Summit Rinaldi Ibrahim, serta komunitas mahasiswa dari Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) UIN Jakarta.
Basnang Said mengungkapkan rasa bangganya atas pelaksanaan Santri Summit 2025 dan berharap kegiatan ini dapat berlanjut sebagai program tahunan yang mendukung pemberdayaan santri secara berkelanjutan. “Kita perlu memastikan bahwa kegiatan ini terus ada agar semangat dan peran santri dalam pembangunan bangsa semakin kuat,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa santri kini tidak hanya berfungsi sebagai simbol keagamaan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam kemajuan generasi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, integritas, dan kepedulian sosial. “Santri harus menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai-nilai spiritual,” tegasnya.
Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar, juga memberikan apresiasi serupa. Ia menilai Santri Summit 2025 bukan hanya sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai platform kolaborasi, sosialisasi, dan wadah untuk memperluas jaringan antar-santri di seluruh Indonesia. “Ini bukan sekadar pertemuan, tetapi forum strategis untuk menciptakan gagasan, memperluas relasi, dan berkontribusi secara kolektif bagi masa depan bangsa,” ungkapnya.
Rektor berharap para santri, terutama yang menerima beasiswa CSSMoRA, dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa. Mereka didorong untuk tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan semangat pengabdian yang tinggi melalui Kementerian Agama sebagai lembaga pembina. “Santri bukan hanya peserta didik di lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga agen perubahan sosial yang memiliki tanggung jawab moral untuk membangun bangsa,” jelasnya.
Rangkaian Santri Summit 2025 terdiri dari lima sesi talkshow dengan tema-tema inspiratif. Puluhan influencer dari berbagai bidang hadir untuk berbagi pengalaman, termasuk Rinaldi Nur Ibrahim, Inara Rusli, Shakira Amirah, Wirda Mansur, dr. Elza Amelia Firdaus, EL Alice, Fildzah Izzati Ismah, Rian Fahardhi, Fardi Yandi, Raden Hanif, Teuku Daffa, dan kreator konten Bicara Pede.
Sesi pertama bertema “Motivasi Hidup Generasi Muda Berbasis Kesehatan Mental dan Spiritualitas Islam” menampilkan Risty Tagor, Ang Sharly, dan Raihan Habib. Risty menekankan pentingnya berbagi cerita untuk mengurangi tekanan mental, Ang Sharly mengajak peserta untuk fokus pada solusi dan keyakinan pada pertolongan Allah, sementara Raihan Habib membagikan pengalamannya bahwa doa adalah kekuatan untuk melewati masa-masa sulit.
Talkshow kedua diisi oleh Wirda Mansur, Apt. Rinaldi Nur Ibrahim, dan Fardi Yandi, yang membahas motivasi karir dan kepenulisan kreatif. Sesi ketiga bertema “Menjaga Nilai Islami di Era Gen Z” diisi oleh Inara Rusli, Widani, dan Rasul Amin.
Pada sesi keempat, Bicara Pede dan Rian Fahardhi berbagi tips dan pengalaman tentang “Menjadi Konten Kreator di Media Sosial.” Talkshow terakhir menghadirkan Apt. Faqih Difran Hanif, dr. Elza Amelia, dan Shakira Amirah yang memberikan inspirasi untuk berkarya sesuai dengan passion masing-masing.
Secara keseluruhan, Santri Summit 2025 berjalan dengan sukses dan terbuka untuk mahasiswa serta masyarakat umum tanpa biaya. Acara ini semakin meriah dengan penampilan seni, sosialisasi, pemutaran video inspiratif, serta pemberian penghargaan untuk lomba video kreatif. (*)