PANDEGLANG | BD — Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengggelar Festival Tanjung Jaya di Kampung Cikadu, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Minggu, 2 Mei 2024.
Sejumlah seni tari ditampilkan dengan harapan kesenian yang ada tidak punah dan bisa menjadi modal untuk peningkatan ekonomi kreatif kewirausahaan dan industri kepariwisataan masyarakat.
Masyarakat dan wisatawan pun tampak menikmati penampilan kesenian kecapi hingga tarian seperti tari dino atau bebek, tari manuk dadali, tari mojang priangan, tari belatek, hingga tari khas wilayah Cikadu yakni tari batik cikakadu.
“Kami yang sedang melakukan Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dari UPI sengaja menampilkan kesenian khas Cikadu agar bisa memperkenalkan kepada khalayak ramai, bahwa di Kampung ini memiliki keanekaragaman kesenian dan budaya,” kata Leni Anggraeni Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kuliah Kerja nyata UPI Bandung.
Leni menambahkan, Festival Tanjung Jaya yang diadakan ini juga sebagai bentuk keseriusan mahasiswa UPI ketika selama tiga bulan penuh melakukan KKN di Desa Tanjung Jaya. Selain menampilkan seni tari, juga kirab budaya dan talk show.
Keanekaragaman kesenian dan kebudayaan masyarakat di kampung Cikadu, kata dia, banyak dan harus dilestarikan salah satunya dengan menggelar event seperti ini.
“Kalau ini tidak dilestarikan, takut akan menjadi bias dan akan punah. Dengan melihat potensi yang ada, ini akan menjadi pundi-pundi ekonomi bagi masyarakat mengingat bahwa kampung Cikadu berada di daerah yang dekat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung,” ungkap Leni.
Sementara itu, kepala Desa Cikadu Astaka mengaku sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UPI ini. Selain memperkenalkan kesenian dan kebudayaan di wilayahnya, juga akan mengangkat perekonomian masyarakat.
“Alhamdulillah dengan banyak event yang dilakukan warga kami terbantu dari segi ekonomi,” kata Astaka.
Astaka mengaku, kesenian yang ada di Kampung Cikadu memang sangat beragam, keseriusan pemerintah desa serta didukung oleh pemerintah daerah, diharapkan ini bisa menjadi hal yang positif bagi masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kesenian dan kebudayan.
“Dukungan dari semua pihak sangatlah terasa bagi kami, khususnya wilayah Cikadu, sejumlah wisatawan pun datang dengan sendirinya untuk mencari tahu apa yang ada di desa kami,” ujarnya.(Iman)
Tidak ada komentar