OPINI | BD — Digitalitas adalah bisnis yang dilakukan melalui media virtual, penciptaan dan pertukaran nilai, transaksi dan hubungan antar pelaku ekonomi yang sudah matang untuk menggunakan Internet sebagai pertukaran. Teknologi digital berkembang pesat dengan potensi pasar yang besar. Teknologi digital juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital pada generasi muda ini.
Generasi muda membutuhkan literasi keuangan digital karena di era digital ini mereka harus mampu menerapkan keterampilan digitalnya dan memahami berbagai perangkat media, ekonomi, politik, keuangan, dan lainnya.
Literasi digital juga memudahkan generasi muda mencari informasi di internet, termasuk informasi mengenai ekonomi digital. Selain itu, generasi muda yang terampil akan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0, dan diperkirakan pengembangan keterampilan digital akan menambah PDB Indonesia sebesar Rp4,434 triliun pada tahun 2030, atau 16 persen PDB. Indonesia.
Literasi keuangan digital membantu generasi muda memahami dan mengelola keuangan mereka dalam lingkungan yang semakin berjejaring dan lebih cepat. Dengan memahami dasar-dasar ilmu ekonomi, investasi dan pengelolaan keuangan, generasi muda akan mampu mengambil keputusan yang bijak dalam mengelola keuangannya.
Melalui literasi keuangan digital, mereka juga memahami konsep-konsep seperti e-commerce, mata uang digital, dan berbagai platform keuangan online yang semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan bantuan literasi keuangan digital, generasi muda terhindar dari praktik keuangan yang tidak bertanggung jawab atau penipuan online. Generasi muda memahami risiko dan keamanan transaksi online dan tahu bagaimana mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Literasi keuangan digital juga melatih generasi muda menjadi konsumen cerdas yang dapat memilih produk atau layanan secara bijak berdasarkan pengetahuan keuangan yang sehat. Selain itu, literasi keuangan digital dapat meningkatkan peluang generasi muda untuk berpartisipasi dalam perekonomian digital yang semakin berkembang.
Dengan pemahaman yang baik tentang teknologi dan penggunaan platform online, mereka dapat menciptakan peluang bisnis baru atau memperluas bisnis yang sudah ada. Literasi keuangan digital memberi mereka peluang lebih besar untuk menciptakan lapangan kerja atau berkolaborasi dengan orang lain di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, kebutuhan literasi keuangan digital di kalangan generasi muda sangatlah penting di era digital yang terus berubah. Dengan memahami ilmu ekonomi, keuangan dan teknologi, generasi muda dapat mengelola keuangannya dengan bijak, menghindari risiko keuangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Oleh karena itu, pendidikan dan pengembangan literasi keuangan digital harus menjadi prioritas sistem pendidikan modern untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
Generasi muda kini hidup di era digital yang menawarkan akses informasi dan teknologi yang sangat luas. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian baik dari segi peluang maupun tantangannya. Oleh karena itu, literasi keuangan digital sangat penting bagi generasi muda untuk bersiap menghadapi dunia yang semakin digital.
Literasi keuangan digital mengacu pada pemahaman tentang konsep, alat, dan perilaku keuangan terkait penggunaan teknologi digital dalam konteks keuangan. Generasi muda harus memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi digital seperti e-commerce, pembayaran digital, dan fintech dapat mempengaruhi konsumsi, produksi, dan bisnis. Tanpa pemahaman yang baik, generasi muda dapat terkena penipuan, penggunaan informasi pribadi tanpa izin, dan ketidakmampuan mengelola keuangan secara efektif.
Selain itu, literasi keuangan digital juga memungkinkan generasi muda memanfaatkan peluang yang ditawarkan dunia digital. Di era ini, banyak peluang bisnis yang terbuka melalui platform digital. Namun, untuk memanfaatkan hal ini, generasi muda harus memiliki pengetahuan tentang strategi pemasaran digital, analisis data, dan keterampilan membangun personal branding di media sosial.
Literasi keuangan digital memberi generasi muda dasar yang kuat untuk berinovasi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengembangkan keterampilan yang penting bagi pasar tenaga kerja yang terus berubah. Selain itu, generasi muda yang menguasai ekonomi digital juga dapat berperan aktif dalam pembentukan kebijakan dan regulasi terkait teknologi digital. Mereka dapat menumbuhkan lingkungan bisnis yang inovatif, terbuka dan adil bagi semua pihak yang terlibat.
Oleh karena itu, penyuluhan dan pelatihan mengenai literasi keuangan digital harus menjadi prioritas untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang semakin digital, termasuk mendorong literasi keuangan digital yang sangat penting bagi generasi muda karena dapat memberikan dan membantu mereka memahami investasi. mempersiapkan era tersebut.
Pelatihan literasi digital investasi dapat membantu pelajar memahami pentingnya dan hikmah berinvestasi, memudahkan dalam mencari informasi khususnya terkait literasi digital, memudahkan generasi muda dalam mencari informasi berbagai topik, termasuk ekonomi dan investasi.
Studi menunjukkan bahwa literasi keuangan dan literasi digital dapat mempengaruhi perilaku kewirausahaan generasi muda.
Literasi digital juga dapat membantu generasi muda untuk berkomunikasi dan berkomunikasi secara bijak menggunakan media digital.
Literasi juga dapat membantu generasi muda memahami pentingnya tata kelola digital dan peraturan terkait.
Di era digital saat ini, literasi keuangan digital sangat penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan peluang di dunia digital yang semakin kompleks. Generasi muda saat ini tumbuh di era digital yang menuntut mereka memiliki keterampilan digital dan literasi keuangan. Hal ini penting agar mereka bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Penulis : Najwa Mudzalifah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta. (Red)
Tidak ada komentar