Site icon BantenDaily

Wali Kota Benyamin Dorong Guru Tangsel Perkuat Karakter Siswa

Tangsel perkuat pendidikan berkarakter di Hari Guru Nasional ke-80 dengan apresiasi guru dan inovasi pembelajaran.

Peringatan Hari PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional 2025 Kota Tangsel di Kecamatan Pondok Aren, Kamis, 27 November 2025. (Foto: Idris Ibrahim/TangerangDaily)

KOTA TANGSEL | BD — Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, mendorong para guru untuk semakin memperkuat pendidikan karakter di sekolah-sekolah, terutama dalam momentum peringatan Hari PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional 2025 yang digelar di Kecamatan Pondok Aren, Kamis (27/11/2025).

Dalam sambutannya, Benyamin menyampaikan apresiasi kepada para tenaga pendidik dan memastikan bahwa sebagian besar guru di Tangsel telah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Alhamdulillah sebagian besar sudah diangkat. Tinggal sebagian kecil yang masih dalam proses,” ujarnya.

Benyamin menegaskan bahwa pengangkatan PPPK merupakan bentuk penghargaan pemerintah kota atas dedikasi para guru. Ia juga meminta sekolah-sekolah untuk terus memperbarui metode pembelajaran, termasuk memperkuat modul ajar dan meningkatkan capaian belajar siswa di tingkat SD dan SMP.

“Pendidikan karakter harus diperkuat. Bukan hanya matematika atau ilmu pengetahuan, tapi juga sopan santun, relasi dengan orang tua, dan nilai-nilai karakter,” tegasnya.

Ia turut berpesan kepada guru untuk selalu mengabdi dengan kesabaran dan keikhlasan, sembari berharap pemkot dapat terus memenuhi kebutuhan para pendidik.

Sementara itu, Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, menyebut perayaan Hari Guru di Pondok Aren tahun ini dikemas lebih santai dengan berbagai kegiatan rekreasi.

“Guru diajak bersenang-senang, ikut lomba, jalan santai, dan menikmati hiburan,” ujarnya.

Deden menambahkan bahwa perayaan tingkat kota telah dilaksanakan pada 25 November, dan kegiatan hari ini menjadi momentum khusus bagi guru di Pondok Aren. Ia juga mengingatkan pentingnya profesionalisme guru di tengah derasnya arus digital yang turut memengaruhi karakter siswa.

“Informasi sekarang sangat mudah diakses, termasuk yang tidak baik. Guru harus bisa mengimbangi dan membimbing siswa agar memilih hal yang bermanfaat,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)

Exit mobile version