KESEHATAN | TD — Stroke merupakan kondisi medis yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa. Terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak dalam hitungan menit. Oleh karena itu, penanganan segera sangat diperlukan.
Ada dua jenis stroke yang umum terjadi. Pertama, Stroke Iskemik yang menangani sekitar 80% kasus. Jenis ini disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak, baik karena gumpalan darah (stroke trombotik) maupun bekuan dari bagian tubuh lain (stroke embolik). Kedua, Stroke Hemoragik yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan pendarahan dan berpotensi fatal.
Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai
Gejala stroke sering muncul tiba-tiba dan bisa berakibat fatal dalam waktu singkat. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan meliputi mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh, tidak dapat berbicara atau memahami ucapan. Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, serta pusing serta sakit kepala parah yang muncul secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Dokter Spesialis Saraf Bethsaida Hospital Serang dr. Nilamsari, Sp.N., M.Kes., FINA, menyampaikan pentingnya penanganan cepat pada pasien stroke. “Jangan abaikan gejalanya kecil sekalipun. Jika ada tanda-tanda stroke, segera cari bantuan ke rumah sakit dengan fasilitas pemeriksaan saraf yang lengkap,” jelasnya.
Di Bethsaida Hospital Serang, kata dr. Nilamsari, penanganan stroke dilakukan dengan cepat dan tepat. Untuk Stroke Iskemik, obat rtPA harus diberikan dalam waktu 4,5 jam untuk melarutkan gumpalan darah, dan Trombektomi Mekanis dilakukan dalam waktu kurang dari 8 jam.
“Setelah gejala stroke muncul, tindakan medis yang cepat dan tepat sangat meningkatkan peluang pemulihan dan mengurangi kerusakan otak. Periode waktu kritis ini dikenal sebagai Golden Hour yang mencakup 4,5 jam pertama setelah gejala muncul,” paparnya.
Sedangkan untuk Stroke Hemoragik, fokus penanganannya adalah menghentikan pendarahan dan menurunkan tekanan otak yang mungkin memerlukan tindakan operasi.
Untuk diketahui, Bethsaida Hospital Serang telah memiliki pusat layanan unggulan stroke dan rehabilitasi medik atau Bethsaida Hospital Stroke & Medical Rehabilitation Center. Layanan ini didukung dengan fasilitas yang lengkap, mulai dari penanganan kedaruratan (IGD), diagnosa (Cath-Lab, Laboratorium & Radiologi), tim medis profesional dan dokter dengan spesialisasi yang lengkap mulai dari saraf, bedah saraf, neuro intervensi, radiologi, fisik dan rehabilitasi medik, serta berbagai teknologi medis dan penunjang untuk diagnosis, penanganan dan terapi pasien pasca stroke.
Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya menambahkan, stroke merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia karena dikenal sebagai Silent-Killer. Menurutnya, orang-orang yang terkena stroke cenderung kehilangan kemandirian dalam hidup dan perlu mendapatkan bantuan selama 1×24 jam oleh keluarganya.
“Kami berkomitmen untuk membantu pasien dapat kembali ke kehidupan normal seoptimal dan secepat mungkin dengan menyediakan pusat layanan unggulan yang lengkap mulai dari diagnostik hingga terapi rehabilitasi,” kata dr. Tirtamulya. (*)