PANDEGLANG | BD —Talas beneng yang sudah disertifikasi menjadi produk lokal Pandeglang yang sebelumnya hanya tanaman liar, tetapi saat ini menjadi varietas unggulan Nasional dan menembus pasar Internasional.
“Awalnya tanaman ini liar, akhirnya menjadi produk lokal dan sekarang menembus pasar Internasional,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita pada acara Talkshow Bertani On Cloud (BOC) program Badan Pengembangan Penyuluhan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementar RI) di Kampung Cinyurup, Kecamatan Karangtanjung, Kamis, 23 Februari 2023.
Menurut Irna, dengan dilepasnya talas beneng menjadi unggulan nasional, daerah manapun boleh mengembangkan namun dengan syarat benih dari Kabupaten Pandeglang yang sudah disertifikasi.
“Ini kesempatan besar buat masyarakat kami untuk dapat mengembangkan sehingga dapat meningkatkan tarap ekonomi,” tutur Irna.
Apalagi, kata Irna, saat ini talas beneng tersebut sudah banyak mengisi pasar Internasional seperti Negara Turki, Jepang dan Australia.
“Apresiasi terhadap petani, dan kami akan bersama petani sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dunia dan akan merealisasikan”, ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kabuapten Pandeglang M Nasir mengatakan, saat ini Talas Beneng bukan lagi komoditas lokal melainkan varietas nasional.
“Kemarin sudah dilepas, jadi talas beneng bisa ditanam di seluruh Indonesia,” katanya.
Namun meski talas beneng bisa ditanam dimana saja, tetapi di Kabupaten Pandeglang hanya ada 4 penangkar yang dapat menyediakan benih talas beneng.
“Gapoktan Juhut Mandiri Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung memiliki potensi 1 miliar pohon, Poktan Cempaka Sakti Desa Saninten Kecamatan Kaduhejo potensi bibit 700 ribu pohon, Poktan Taruna Tani Mandiri Desa Cempaka Kecamatan Kaduhejo potensi 400 ribu pohon, Poktan Curug Kelurahan Cilaja Kecamatan Majasari potensi 500 bibit pohon,” ujarnya. (Iman/Rom)