PANDEGLANG | BD — Ditresnarkoba Polda Banten dan Polres Pandeglang menyita narkoba jenis sabu dan pil ekstasi skala besar dari rumah adik salah tersangka AS alias Anan (48). AS merupakan 1 dari 7 tersangka pengedar narkoba di pesisir laut Pandeglang yang ditangkap tiga hari lalu.
Barang haram itu disimpan di atas plafon kamar depan rumah yang terletak di Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.
“9 bungkus besar diduga berisi narkotika jenis sabu dengan berat sekitar 9 kilogram, 8 kemasan plastik kecil berisi 1.600 butir pil diduga ekstasi, 3 koper besar berwarna hitam, kuning dan silver, 1 timbangan elektronik ukuran besar dan kemasan plastik besar dan kecil,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Shinto Silitonga, Jumat 11 Maret 2022.
Shinto mengatakan, temuan alat timbang dan kemasan plastik besar dan kecil memberikan petunjuk bagi penyidik Ditresnarkoba Polda Banten dan Satresnarkoba Polres Pandeglang tentang peran para tersangka yang tidak hanya sebagai kurir, namun juga berperan sebagai pengedar narkoba.
“Hal ini menjadi alarm atau warning bagi lingkungan di sekitar tempat tinggal para tersangka, agar pranata sosial di lingkungan tersebut dapat aktif berpartisipasi melakukan pengawasan dan menginformasikan kepada pihak kepolisian tentang dugaan penyalahgunaan narkoba untuk melindungi lingkungan dan generasi muda dari dampak buruk narkoba,” kata Shinto.
Saat ini pemilik rumah, AL (39) sedang dimintai keterangan secara intensif oleh penyidik Ditresnarkoba Polda Banten dan Satresnarkoba Polres Pandeglang.
Selain penyitaan barang bukti narkoba tersebut, Polda Banten dan Polres Pandeglang melakukan pra rekonstruksi untuk memastikan kebenaran informasi tentang penggunaan kapal kincang milik tersangka untuk mengambil narkoba di pesisir barat Sumatera.
“Hasilnya, penyidik melakukan penyisiran di pesisir Kecamatan Cimanggu-Cikeusik Pandeglang dan Kecamatan Wanasalam Lebak, serta melakukan penyitaan terhadap 1 unit kapal kincang dan 1 unit kapal jukung milik tersangka AS als ANAN (48),” lanjut Shinto Silitonga.
Adapun rute jaringan narkoba sesuai fakta terkini yaitu, kapal kincang milik tersangka ISB als BUDI (44) digunakan untuk mengambil paket besar narkoba di pesisir barat Sumatera.
“Pasca mendapatkan paket narkoba, kapal kincang berlabuh di pesisir pantai Kecamatan Cigeulis, Pandeglang namun selain menggunakan kapal kincang, kuat dugaan bahwa kapal jukung milik AS als ANAN (44) juga digunakan untuk mengambil paket narkoba dengan jumlah yang lebih kecil dari sebelumnya,” ucap Shinto Silitonga.
Temuan hasil pengembangan ini semakin membuat terang modus jaringan pelaku bekerja, termasuk intensitas jaringan pelaku membawa narkoba skala besar baik jenis sabu maupun ekstasi dengan memanfaatkan daerah pesisir terutama yang blank spot area sebagai pintu masuk. (TD/Sin)