Wakil Wali Kota Pilar Saga Tinjau Titik Banjir Rawa Buntu, Tangsel Siapkan Langkah Teknis dan Kolaboratif

waktu baca 3 menit
Selasa, 3 Jun 2025 14:10 106 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengutamakan penanganan banjir di berbagai titik yang rawan.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, melakukan kunjungan langsung ke lokasi yang terdampak banjir, khususnya di Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, pada Senin, 2 Juni 2025.

Dalam kunjungannya, Pilar menjelaskan bahwa RW 02 Rawa Buntu merupakan salah satu area dengan elevasi terendah, yang menjadi titik pertemuan aliran air dari berbagai arah.

Setiap kali hujan deras, wilayah ini sering mengalami genangan yang cukup tinggi, sehingga memerlukan perencanaan penanganan yang komprehensif.

“Ini adalah titik terendah, di mana semua aliran air dari daerah yang lebih tinggi berkumpul. Kami telah melakukan survei bersama dinas teknis terkait dan akan segera merencanakan penanganan menyeluruh, baik melalui pembangunan kolam retensi, drainase baru, atau pelebaran saluran,” ungkap Pilar.

Pilar juga menyampaikan bahwa jumlah titik banjir ekstrem di Tangsel telah berkurang secara signifikan menjadi sekitar 17 titik, padahal sebelumnya, saat ia menjabat, terdapat lebih dari 50 titik banjir ekstrem di kota ini.

Hal ini menunjukkan bahwa berbagai langkah dan program yang telah dilaksanakan untuk mengatasi masalah banjir selama ini telah memberikan hasil yang positif bagi masyarakat.

“Banyak area rawan banjir yang sudah ditangani. Salah satunya di Pondok Maharta dan Kampung Bulak. Dulu, banjir bisa setinggi leher, sekarang kami telah membangun 9 tandon air, long storage, serta memperbaiki saluran drainase, dan kami akan terus mencari solusi untuk mengatasi sisa masalah yang ada,” jelasnya.

Terkait dengan Puskesmas Rawa Buntu yang juga ditinjau, Pilar menyatakan bahwa bangunan tersebut berada di titik yang lebih rendah dari jalan, sehingga air mudah masuk ke area layanan kesehatan.

“Kami akan mencari solusi teknis agar air tidak lagi menggenangi area puskesmas. Relokasi tentu memerlukan lahan yang luas, jadi kami akan fokus pada solusi teknis yang efektif terlebih dahulu,” katanya.

Mengenai target pengerjaan, Pilar menyebutkan bahwa perencanaan teknis akan segera dilakukan oleh konsultan untuk mengetahui kebutuhan anggarannya.

Jika anggaran tidak mencukupi dalam APBD Perubahan 2025, maka pembangunan permanen akan ditargetkan untuk masuk dalam APBD 2026.

Pemkot Tangsel terus melakukan koordinasi lintas wilayah, termasuk dengan Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota Tangerang, dan Kementerian PUPR, untuk menyelesaikan masalah banjir yang melintasi wilayah.

“Kita harus memastikan aliran air tidak terhambat atau menyempit di wilayah lain, karena ini akan berdampak pada Tangsel juga. Sungai harus mengalir dengan lancar tanpa hambatan,” tegas Pilar.

Namun, Pilar juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan, termasuk tidak membuang sampah ke sungai dan tidak membangun di sempadan sungai.

“Banjir ini bukan hanya masalah pembangunan. Masyarakat juga harus sadar, jangan buang sampah ke sungai, dan jangan membangun di tepi sungai. Jika tidak, akan berdampak pada tetangga mereka,” ujarnya. (*)

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA