TANGERANG | BD – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, secara resmi memulai pembangunan Masjid Ar-Rasyid dengan meletakkan batu pertama di Perumahan Grand Almas Residence, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa proyek pembangunan masjid ini merupakan hasil dari musyawarah dan semangat kebersamaan masyarakat, yang juga mendapatkan kemudahan serta petunjuk dari Allah SWT.
“Kita diberikan jalan yang mudah dan hidayah dari Allah SWT. Oleh karena itu, disepakati bahwa pembangunan masjid ini harus segera dilaksanakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa nama Masjid Ar-Rasyid ditentukan oleh panitia dan merupakan hasil saran dari seluruh jamaah serta warga perumahan, bukan berasal dari usulan bupati.
“Ketika nama tersebut diajukan kepada saya, saya hanya bisa mengamini. Itu adalah usulan dari masyarakat dan panitia yang memberikan nama masjid ini,” tambahnya.
Bupati berharap Masjid Ar-Rasyid, yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 300 meter persegi, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat, pendidikan, dan kegiatan sosial.
“Masjid bukan hanya sekadar tempat salat, tetapi juga sebagai wadah untuk mempersatukan umat, mendidik anak-anak, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung setiap inisiatif masyarakat sebagai bentuk sinergi dalam pembangunan spiritual dan sosial di lingkungan permukiman.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Ar-Rasyid, Ronaldi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan semua pihak, terutama kepada Bupati Kabupaten Tangerang.
“Hari ini menjadi bukti bahwa jika umat bersatu, Allah akan membuka jalan, apalagi dengan kehadiran Bupati,” ujarnya.
Ronaldi juga mengingatkan bahwa peletakan batu pertama ini hanyalah langkah awal dari proses pembangunan yang panjang. Ia mengajak seluruh warga untuk terus mendukung pembangunan masjid ini, tidak hanya dengan dana, tetapi juga dengan tenaga, doa, ide, dan semangat.
“Masjid ini bukan milik panitia, tetapi milik kita semua. Setiap batu yang terpasang dan setiap paku yang tertancap akan menjadi saksi amal jariyah kita hingga akhir zaman,” jelasnya.
Pembangunan masjid ini juga direncanakan untuk berkembang dari desain awal yang saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Panitia berharap dukungan penuh dari seluruh warga agar rumah ibadah ini dapat segera selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat. (*)
Tidak ada komentar