Sikap Tegas DPR: Pemerintah Harus Tolak Atlet Israel di World Gymnastics Championships 2025

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Okt 2025 21:17 17 Nazwa

JAKARTA | BD — Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, mendesak pemerintah untuk menolak kehadiran atlet Israel dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada Oktober mendatang. Ia menilai, pemberian izin bagi Israel untuk ikut serta berpotensi menimbulkan kontroversi publik dan bertentangan dengan semangat konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan.

“Pemerintah harus menegaskan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan, serta sejalan dengan amanat konstitusi. Jangan sampai kita kembali kecolongan dalam hal keikutsertaan Israel di ajang olahraga internasional,” ujar Sukamta di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Komitmen Indonesia terhadap Penolakan Penjajahan

Sukamta menegaskan bahwa sejak masa awal kemerdekaan, Indonesia selalu teguh dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta menolak segala bentuk penjajahan, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

Ia mencontohkan beberapa peristiwa sejarah yang menunjukkan konsistensi sikap tersebut, seperti keputusan Indonesia untuk mundur dari kualifikasi Piala Dunia 1958 agar tidak berhadapan dengan Israel, penolakan pemberian visa kepada delegasi Israel saat Asian Games 1962, hingga batalnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 akibat penolakan publik terhadap tim nasional Israel.

“Sejak dulu hingga kini, posisi Indonesia jelas dan tegas. Pemerintah harus berhati-hati agar kebijakan lunak terhadap Israel tidak dianggap sebagai pergeseran nilai moral bangsa,” tegasnya.

Gaza dalam Krisis Kemanusiaan

Lebih lanjut, Sukamta menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk. Berdasarkan data dari UN OCHA dan Kementerian Kesehatan Gaza, hingga 1 Oktober 2025 tercatat sedikitnya 66.148 warga Palestina meninggal dunia sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023, dengan sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

“Dalam situasi genosida yang sedang terjadi, mengizinkan atlet Israel tampil di Indonesia bukanlah langkah yang pantas. Dunia bisa menilai kita tidak memiliki kepekaan terhadap penderitaan rakyat Palestina,” tambahnya.

KNRP Terus Salurkan Bantuan

Sementara itu, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) terus menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga di Gaza. Sebanyak 4.200 paket sembako telah didistribusikan ke wilayah utara, dan dapur umum di Khan Yunis memberikan makanan bagi lebih dari 2.000 pengungsi setiap harinya.

Ketua Harian KNRP, Azhar Suhaimi, menyampaikan bahwa dukungan masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina. “Kebutuhan di Gaza masih sangat besar. KNRP akan terus membuka donasi dan menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak agresi,” jelasnya.

Sejak awal serangan, Israel dilaporkan telah menjatuhkan lebih dari 200.000 ton bahan peledak di wilayah Gaza—jumlah yang setara dengan dua bom atom yang pernah dijatuhkan di Jepang. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur vital serta menelan banyak korban jiwa. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA