TANGERANG | BD — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, melalui Pos Pasar Kemis, melaporkan bahwa banjir telah melanda lima lokasi di Kecamatan Pasar Kemis dan Rajeg pada Rabu, 29 Januari 2025.
Di wilayah Pasar Kemis, banjir terjadi di pemukiman warga di RT 01/17, Villa Tomang Baru, Desa Kuta Jaya. Sekitar 30 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke musala setempat. Ketinggian air mencapai sekitar 1,2 meter akibat hujan deras yang menyebabkan meluapnya danau Situ Gelam dan sungai Cirarab.
Banjir juga menggenangi 10 rukun tetangga (RT) di Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis. Sekitar 300 KK terdampak, dengan rincian 60 KK di RT 01/15, 300 KK di RT 03 hingga 07 Rukun Warga 20, dan 50 KK di RW 07. Ketinggian air di daerah ini sekitar satu meter.
Di Kecamatan Rajeg, banjir melanda tiga perumahan, yaitu Perumahan Royal Rajeg Residence, Perumahan Nuansa Mekarsari 1, dan Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera 2.
BPBD melaporkan bahwa sekitar 275 KK terdampak di Perumahan Royal Rajeg Residence, Kelurahan Sukatani. Banjir menggenangi rukun warga (RW) 15, dan warga mengungsi ke kantor pemasaran serta rumah contoh yang tidak terendam. Ketinggian air di lokasi ini mencapai sekitar 1,5 meter akibat jebolnya tanggul kali di belakang perumahan.
Sementara itu, di Perumahan Nuansa Mekarsari 1, Desa Mekarsari, banjir melanda lima rukun tetangga (RT) dengan jumlah rumah yang terdampak, antara lain RT 05/06 sebanyak 30 KK, RT 06/06 sebanyak 17 KK, RT 08/06 sebanyak 80 KK, RT 09/06 sebanyak 45 KK, dan RT 11/06 sebanyak 34 KK. Ketinggian air di sini sekitar satu meter, disebabkan oleh luapan air dari sungai di sekitar perumahan.
Terakhir, banjir juga terjadi di Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera 2 di Desa Rajeg, dengan ketinggian air berkisar antara 50 sentimeter hingga 1,2 meter. Sekitar 314 warga terdampak, dengan rincian 61 KK di RT 03/09, 79 KK di RT 04/09, 96 KK di RT 05/09, dan 78 KK di RT 06/09. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta meluapnya air dari sungai di belakang perumahan. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke masjid setempat. (*)
Tidak ada komentar