Abraham Gelar Reses Bersama Berbagai Komunitas di Tangerang

waktu baca 3 menit
Rabu, 19 Feb 2025 08:36 0 15 Redaksi

TANGERANG | BD — Abraham Garuda Laksono, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PDI Perjuangan, menggelar reses yang menjadi momen penting untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Acara ini berlangsung di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis pada Selasa, 18 Februari 2025, dan dihadiri oleh berbagai komunitas, termasuk komunitas Jawa, Cina Benteng, serta perwakilan dari umat Hindu, Kristen, Katolik, dan pelaku UMKM.

Meskipun hujan deras mengguyur sejak siang, semangat para tokoh masyarakat untuk hadir tetap tinggi. Ananta Wahana, salah satu tokoh yang hadir, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara ini, yang dianggap sebagai platform bagi berbagai kelompok masyarakat untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi.

Abraham: Reses Sebagai Wadah Aspirasi

Dalam sambutannya, Abraham Garuda Laksono menekankan bahwa reses ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi yang akan diperjuangkan di parlemen. “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang diskusi yang nyata, bukan hanya pertemuan biasa. Kami ingin setiap perwakilan masyarakat dapat menyuarakan permasalahan dan kebutuhan mereka, sehingga kami dapat memperjuangkannya di DPRD,” ungkap Abraham.

Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan. “Saya ingin kita berjuang bersama. Aspirasi yang disampaikan hari ini akan menjadi pertimbangan dalam kebijakan yang kami usulkan di tingkat provinsi,” tambahnya.

Aspirasi Masyarakat: Dari Program Makan Bergizi hingga Tempat Pemakaman

Selama sesi diskusi, berbagai aspirasi disampaikan oleh peserta, mencakup isu sosial, ekonomi, dan infrastruktur.

  1. Program Makan Bergizi untuk Masyarakat Kurang Mampu
    Saragih, salah satu warga yang hadir, mengusulkan agar pemerintah lebih serius dalam mendukung program makan bergizi gratis dengan harga terjangkau. Ia menekankan perlunya transparansi dalam pengelolaan program tersebut.

  2. Permasalahan Tempat Pemakaman bagi Umat Kristen dan Katolik
    Bhakti, perwakilan dari komunitas Kristen dan Katolik, mengeluhkan kesulitan akses ke tempat pemakaman umum (TPU) bagi umat mereka. TPU Binong yang selama ini digunakan sudah penuh, sehingga banyak keluarga kesulitan dalam mengurus pemakaman. “Kami berharap ada solusi konkret, seperti memperluas area pemakaman atau menyediakan lokasi baru yang lebih layak,” ujarnya.

  3. Perluasan Jaringan ke Wilayah Pedesaan
    Dani Prasetyo menyarankan agar pemerintah lebih aktif menjangkau wilayah pedesaan, terutama daerah Wonogiri yang termasuk dalam proyek Perum Jasa Tirta (PJT). Menurutnya, warga di daerah tersebut masih minim akses informasi dan fasilitas, sehingga perlu ada upaya lebih untuk memperluas jaringan pemerintahan hingga ke masyarakat yang paling bawah.

Tindak Lanjut Aspirasi Masyarakat

Menanggapi berbagai masukan yang disampaikan, Abraham Garuda Laksono berkomitmen untuk membawa permasalahan ini ke tingkat provinsi dan mencari solusi bersama dengan dinas terkait. “Saya akan memastikan bahwa setiap aspirasi yang disampaikan hari ini akan kami catat dan perjuangkan. Untuk masalah pemakaman, kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari alternatif solusi. Begitu juga dengan program makan bergizi, kami akan meminta transparansi dalam pengelolaan anggaran agar program ini dapat berjalan dengan efektif,” tutupnya.

Acara reses ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan diskusi informal, di mana warga masih memiliki kesempatan untuk memberikan masukan lebih lanjut secara langsung kepada Abraham dan timnya. Kegiatan ini mencerminkan komitmen untuk membangun komunikasi yang lebih baik antara masyarakat dan pemerintah. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ""
    ""
    ""
    ""
    ""
    LAINNYA