KOTA TANGERANG | BD — Sebanyak lima buah gaun pesta dikirim dari India ke Indonesia melalui jasa ekspedisi. Seketika setelah sampai di tangan penerima di Jakarta Utara, paket tersebut langsung digeledah polisi.
Penggeledahan dilakukan karena di dalam paket itu diduga kuat ada selundupan narkotika. Setelah diperiksa, alhasil polisi menemukan sabu-sabu di dalam 205 kancing gaun pesta khas India tersebut.
Modus penyelundupan narkotika ini diungkap oleh Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota, pada Kamis, 2 Februari 2023. Seorang wanita berinisial DS dan 317,59 gram sabu-sabu telah diamankan.
Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Polisi Zain Dwi Nugroho mengatakan, DS ditangkap di wilayah Koja, Jakarta Utara, saat menerima paket dari Pos Indonesia.
“Pelaku merupakan jaringan baru, berasal dari India,” ujar Zain dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 Februari 2023.
Mantan Kapolresta Tangerang ini menyebutkan, pengirim paket kepada DS merupakan warga negara asing, berinisial IW. Kini IW telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang atau DPO.
“DS ini dikendalikan oleh seorang DPO berinisial IW dari India,” jelas Zain.
DS dan IW pun sudah saling mengenal. Sebab, kedua warga negara India itu pernah berada dalam satu sel, karena kasus peredaran narkotika.
Zain mengungkapkan, dalam modus operasi terbaru ini DS berperan sebagai penerima paket. Setelah itu, sabu-sabu di dalam kancing gaun pesta tersebut diedarkan di Indonesia.
Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat, bahwa akan ada pengiriman paket berisi narkotika melalui jasa ekspedisi.
“Penyelidikan dilakukan Satresnarkoba Polres Metro Tangerang Kota, berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai. Petugas berhasil mengamankan barang bukti sabu-sabu sebanyak 317,59 gram dari 205 kancing di lima gaun pesta,” kata Zain.
Menurut dia, barang bukti sabu-sabu dari tangan DS berkualitas nomor satu dan berharga tinggi. Apabila diasumsikan 1 gram sabu-sabu digunakan oleh lima orang pencandu, maka sebanyak 1.590 jiwa terselamatkan atas pengungkapan peredaran narkotika jaringan India ini.
“Kami masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini, untuk mengungkap jaringan ini lebih dalam,” pungkas Zain. (Mat/Rom)
Tidak ada komentar