Kecamatan Kresek Inisiasi Program Ketahanan Pangan: Satu Desa Minimal Satu Hektar

waktu baca 3 menit
Senin, 23 Jun 2025 15:05 18 Redaksi

TANGERANG | BD – Kecamatan Kresek melakukan inisiatif untuk menyukseskan program ketahanan pangan Bupati Tangerang dengan mengimplementasikan program satu desa minimal satu hektar lahan pertanian produktif. Hal ini disampaikan dalam rapat lintas stakeholder yang berlangsung di aula Kecamatan Kresek pada Senin, 22 Juni 2025.

Ketahanan pangan menjadi isu krusial, terutama di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, fluktuasi harga pangan, dan pandemi yang mempengaruhi rantai pasokan. Bupati Tangerang menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ketahanan pangan, dan Kecamatan Kresek, dengan potensi lahan pertanian yang luas, siap berkontribusi signifikan dalam program ini.

“Kami menargetkan satu desa minimal satu hektar lahan pertanian produktif yang akan ditanami komoditas jagung hibrida yang memiliki nilai ekonomis bagi industri pakan ternak,” ungkap Camat Kresek, Tatang Suryana, S.STP., M.Si kepada awak media.

Program ini, lanjut Tatang, berkolaborasi dengan TNI, Polri, dan sembilan desa di Kecamatan Kresek, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang akan menjadi motor penggerak dalam pelaksanaan program ini. “Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor ini akan memperkuat pelaksanaan program ketahanan pangan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

“Realisasinya programnya akan dibiayai oleh APBDes, semoga September atau Oktober tahun ini mulai terealisasi,” katanya.

Sinergi dengan Industri

Tatang memaparkan, komoditas jagung hibrida memiliki pangsa pasar yang cukup besar di Kabupaten Tangerang. Jagung yang memiliki keunggulan berupa hasil panen yang lebih tinggi, ukuran biji yang lebih besar, masa panen lebih singkat, dan ketahanan terhadap hama atau penyakit ini dibutuhkan oleh perusahaan pakan ternak.

“Sehingga target market dari program ini sudah pasti, hanya tinggal bagaimana kita memaksimalkan produksi dan kualitas hasil pertanian,” jelas Tatang.

Saat ini, lanjutnya, pilot project dari program tersebut tengah berlangsung di Desa Talok, Kecamatan Kresek yang telah menyediakan lahan seluas 5 hektar untuk pertanian jagung hibrida. “Pemerintah Desa Talok bersama TNI dan Polri sudah dalam tahap pematangan lahan seluas lima ribu meter, yang nantinya akan menjadi percontohan di Kecamatan Kresek,” katanya.

Namun, berbagai upaya masih perlu dilakukan untuk pencapaian hasil maksimal dari program tersebut, termasuk peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan penyuluhan.

“Dalam rapat bersama tadi juga dihadiri para penyuluh pertanian untuk mendapatkan berbagai masukan terkait program ini agar bisa berhasil mencapai target yang diharapkan,” ujarnya.

Tatang menyakini, keberhasilan program ini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat, serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Kecamatan Kresek siap menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan dalam program ketahanan pangan ini.

“Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan, kami optimis bahwa program ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA