“Usai menyerahkan kursi roda dari dukungan Gubernur Banten Andra Soni, H. Ahmad Imron (tengah, berkemeja putih) berpose bersama KH Suher dalam momen penuh khidmat, Kamis, 13 November 2025. (Foto: Ist)TANGERANG | BD – Siang itu, terik matahari menyoroti Kampung Pasir RT 06/02, Desa Pasir, Kecamatan Kronjo, Kamis, 13 November 2025. Suasana hangat dan haru menyelimuti halaman rumah KH Suher ketika kursi roda baru tiba, diserahkan langsung oleh Anggota DPRD Provinsi Banten, H. Ahmad Imron. Bantuan ini menjadi sangat berarti bagi KH Suher, yang menderita kanker lidah dan mulut, sehingga mobilitasnya sehari-hari sangat terbatas.
KH Suher dikenal sebagai sosok bersahaja dan istiqomah. Meski kondisi fisiknya melemah karena penyakit yang dideritanya, semangatnya dalam mengajar santri dan membimbing umat tidak pernah pudar.
H. Ahmad Imron, putra dari kyai kharismatik Almarhum KH Gomrowi dari Panggang, Selapajang, hadir dengan senyum tulus. Sebagai santri dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ia memahami arti pengabdian seorang guru agama. “Alhamdulillah, hari ini kita bisa menyerahkan kursi roda untuk KH Suher. Semoga bantuan ini meringankan mobilitas beliau, sehingga tetap bisa mengajar dan membimbing umat meski sedang berjuang melawan penyakit,” ujar H. Imron sambil menyerahkan kursi roda dengan penuh hormat.
H. Imron juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Banten, Andra Soni, atas perhatian dan dukungannya. “Terima kasih banyak saya sampaikan kepada Pak Gubernur. Bantuan ini bukan sekadar alat bantu, tetapi wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap tokoh masyarakat yang telah mengabdikan hidupnya untuk kebaikan orang lain,” tambahnya.
Warga yang hadir tak kuasa menahan haru. Beberapa meneteskan air mata, menyaksikan seorang guru yang selama ini membimbing mereka kini berjuang melawan penyakit serius, namun tetap menerima perhatian dan dukungan dari pemerintah serta wakil rakyat. Kursi roda itu menjadi lebih dari sekadar alat bantu fisik; ia adalah simbol penghormatan dan kepedulian sosial.
KH Suher, dengan suara yang serak karena penyakitnya, menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Alhamdulillah, terima kasih kepada H. Ahmad Imron dan Pak Gubernur. Bantuan ini sangat berarti. Semoga semua yang hadir hari ini selalu diberikan kesehatan dan keberkahan,” ucapnya dengan hangat.
Siang itu, di bawah terik matahari, kursi roda bukan sekadar alat, melainkan lambang kepedulian, dedikasi, dan solidaritas. Bagi KH Suher, meski langkah fisiknya kini terbantu, semangatnya untuk menebarkan ilmu dan membimbing umat tetap tak tergoyahkan. Ia tetap menjadi cahaya bagi generasi yang meneladani ketekunan, kesederhanaan, dan ketabahan menghadapi ujian hidup. (*)
Tidak ada komentar