TANGERANG | BD — PT Agung Sedayu Group telah memulai pembangunan Masjid Al Ikhlas di Riverwalk Island PIK, yang diharapkan menjadi simbol ibadah dan pendorong ekonomi di kawasan yang terus berkembang ini. Pemancangan perdana dilakukan pada hari Jumat, 7 Maret 2025.
Dalam pidatonya, Direktur Utama PT ASG, Letnan Jenderal TNI Marinir (Purn) Dr. Nono Sampono, menyatakan bahwa ide untuk mendirikan Masjid Al Ikhlas PIK muncul dari kebutuhan akan tempat ibadah bagi penduduk PIK 1 dan PIK 2.
“Ini juga mencakup masyarakat yang bekerja dan beraktivitas di area ini,” ungkap Nono Sampono.
Ia menambahkan, seiring dengan perkembangan kawasan PIK, jumlah penduduk di daerah tersebut juga meningkat.
“Oleh karena itu, kami melihat bahwa kebutuhan akan tempat ibadah juga akan bertambah,” jelasnya.
Sebelumnya, warga PIK 1 dan PIK 2 telah menggunakan beberapa masjid, seperti Masjid Al Hikmah di Taman Mangrove, Masjid An Nur di Pantai Indah Utara, Masjid Al Muhajirin di Agung Sedayu Tower, Masjid Al Kariah di Menara Syariah PIK 2, serta beberapa musala yang tersebar di berbagai lokasi.
“Namun, dengan kondisi yang ada, kami merasa perlu untuk membangun masjid yang lebih besar agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Nono Sampono menjelaskan bahwa Masjid Al Ikhlas akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 2.435 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 1.248 meter persegi, dan diperkirakan dapat menampung sekitar 600 jamaah.
“Jika termasuk area luar, kapasitasnya bisa lebih dari 1.000 jamaah,” ujarnya.
Dari segi desain arsitektur, masjid ini mengusung gaya Islamic Classical dengan ciri khas kubah emas yang dikelilingi oleh dua menara, mencerminkan kejayaan arsitektur di era klasik dan Timur Tengah. Lokasinya direncanakan berada di antara area yang akan ramai dengan kegiatan usaha, mirip dengan banyak masjid di Istanbul, Turki.
“Bahkan seperti di Makkah, di mana Masjidil Haram dikelilingi oleh berbagai kegiatan ekonomi,” tuturnya.
Hal ini menunjukkan adanya sinergi antara ibadah dan kebutuhan ekonomi, mengingat umat Islam perlu melaksanakan salat lima waktu sehari, yang akan lebih mudah jika tempat ibadah dekat dengan lokasi usaha.
“Biaya konstruksi diperkirakan sekitar 45 miliar. Semoga, kita semua mendoakan agar Masjid Al Ikhlas PIK ini dapat selesai tepat waktu pada akhir tahun 2025,” harapnya.
Sebagai informasi tambahan, Nono Sampono juga menyampaikan rencana untuk membangun masjid yang lebih besar dengan kapasitas sekitar 5.000 jamaah.
“Insya Allah, jika pembangunan dimulai saat ini, masjid tersebut akan selesai pada akhir tahun 2026,” tambahnya. (*)
Tidak ada komentar