Minat Masyarakat Indonesia terhadap Kripto Meningkat, Otoritas Perkuat Pengawasan dan Edukasi

waktu baca 4 menit
Kamis, 17 Apr 2025 23:13 69 Redaksi

EKONOMI | BD — Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap aset kripto terus meningkat di tahun 2025. Berdasarkan data terbaru dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), jumlah pelanggan aset kripto di Tanah Air telah menembus angka 20,8 juta orang per Maret 2025, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dikutip dari laman kripto indonesia, Kenaikan ini didorong oleh makin mudahnya akses ke platform perdagangan aset digital, pertumbuhan komunitas investor muda, serta dukungan edukasi dari pelaku industri dan pemerintah. Namun di tengah tren positif tersebut, pemerintah mengingatkan pentingnya edukasi dan perlindungan konsumen agar masyarakat tidak terjebak pada investasi ilegal dan spekulasi berlebihan.

Transaksi Kripto Tembus Rp180 Triliun di Kuartal Pertama 2025

Kepala Bappebti, Kurnia Toha, dalam konferensi pers pekan ini menyebutkan bahwa nilai transaksi aset kripto di Indonesia selama kuartal pertama 2025 telah mencapai Rp180 triliun. Angka ini menunjukkan pemulihan setelah penurunan tajam pada pertengahan 2022 dan 2023 akibat kondisi global yang tidak menentu.

“Kami melihat adanya peningkatan yang stabil baik dari sisi jumlah investor maupun volume transaksi. Ini menandakan bahwa kripto makin diterima sebagai alternatif investasi oleh masyarakat Indonesia,” kata Kurnia dilansir Kamis, 17 April 2025.

Ia menambahkan bahwa mayoritas investor kripto di Indonesia masih didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z, dengan rentang usia 21–35 tahun. Aset kripto yang paling banyak diperdagangkan adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), serta beberapa token lokal dan global lain seperti Solana (SOL) dan BNB (Binance Coin).

Token Lokal Mulai Tampil: Potensi Aset Kripto Buatan Anak Bangsa

Menariknya, tren token lokal buatan developer Indonesia mulai mendapat perhatian investor. Salah satu yang menonjol adalah Toko Token (TKO), yang dikembangkan oleh Tokocrypto — salah satu pedagang aset kripto teregulasi di Indonesia.

Selain TKO, beberapa pengembang lokal juga mulai merancang token yang memiliki ekosistem terintegrasi, seperti token berbasis NFT, DeFi, hingga platform pembiayaan UMKM. Hal ini membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi digital berbasis blockchain di tingkat nasional.

Menurut Oscar Darmawan, CEO Indodax, potensi token lokal sangat besar jika didukung oleh fundamental yang kuat dan penggunaan yang nyata.

“Investor Indonesia mulai cerdas. Mereka tidak hanya melihat harga, tapi juga siapa pengembangnya, apa proyeknya, dan seperti apa roadmap-nya. Ini bagus untuk menjaga kualitas industri kripto ke depan,” ujar Oscar.

Penguatan Regulasi: Bappebti dan OJK Siap Kolaborasi

Seiring pesatnya pertumbuhan pasar kripto, pemerintah Indonesia juga memperkuat kerangka regulasi guna menjaga stabilitas dan melindungi investor. Salah satu langkah besar yang sedang dipersiapkan adalah alih pengawasan dari Bappebti ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang ditargetkan rampung akhir tahun 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), di mana aset kripto akan masuk dalam klasifikasi sektor jasa keuangan.

Bappebti juga terus menggandeng asosiasi seperti Aspakrindo dan pelaku industri untuk memperkuat pengawasan terhadap pedagang aset kripto teregulasi, termasuk kewajiban menyimpan dana pelanggan di bank kustodian dan transparansi informasi.

Edukasi Jadi Kunci: Pemerintah Ajak Masyarakat Pahami Risiko

Meski kripto menjanjikan keuntungan besar, sifatnya yang sangat volatil membuat risiko kerugian juga tinggi. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri terus mendorong literasi keuangan digital, termasuk melalui kampanye “Investasi Aman dan Legal”.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Bappebti secara rutin menggelar seminar online dan offline, menyasar kalangan pelajar, mahasiswa, dan komunitas trader pemula.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya ikut-ikutan, tapi benar-benar paham risiko dan cara kerja aset kripto. Edukasi ini penting agar investasi bisa berkelanjutan,” ujar Direktur Perlindungan Konsumen OJK, Antonius Sarwanto.

Prospek Industri Kripto di Indonesia: Cerah tapi Perlu Keseimbangan

Dengan dukungan regulasi yang kuat dan ekosistem teknologi yang berkembang pesat, masa depan industri kripto di Indonesia dinilai cukup cerah. Apalagi, Indonesia memiliki jumlah pengguna internet dan populasi muda yang sangat besar, menjadi modal utama dalam pengembangan ekonomi digital berbasis blockchain.

Namun, para pengamat menyarankan perlunya keseimbangan antara inovasi dan perlindungan, agar pertumbuhan industri tidak menciptakan gelembung spekulatif yang berbahaya di masa depan.

“Kita butuh iklim yang sehat. Regulator harus adaptif, tapi tetap tegas. Investor juga harus makin cerdas. Kalau semua berjalan seimbang, maka industri kripto Indonesia bisa jadi yang terbesar di Asia Tenggara,” kata analis keuangan digital, Rina Meity.

Penutup

Pasar kripto di Indonesia kini sedang berada dalam momentum penting. Dukungan pemerintah, meningkatnya minat investor, dan pertumbuhan token lokal menjadi indikator bahwa kripto bukan lagi tren sementara, melainkan bagian dari transformasi ekonomi digital Indonesia. Meski tantangan masih ada, jalan menuju masa depan aset digital yang sehat dan inklusif terbuka lebar. (*)

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA