Momentum Hari Maritim: BRIN Sambut Kolaborasi Global di Bidang Teknologi Laut

waktu baca 2 menit
Senin, 22 Sep 2025 15:27 100 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pertama kalinya mengadakan International Maritime Symposium di Indonesia. Acara ini juga dirangkaikan dengan peringatan 61 tahun Hari Maritim Nasional yang berlangsung di Gedung Graha Widya Bhakti, Puapitek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.

Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko M, menuturkan bahwa simposium ini diharapkan menjadi sarana kolaborasi lintas negara, terutama dalam pengembangan teknologi maritim.

“Saya mengapresiasi panitia atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga forum ini dapat memperkuat kerja sama para peneliti kelautan, baik dengan sesama periset dalam negeri, mitra internasional, maupun pihak industri,” ucap Handoko saat membuka acara pada Senin, September 2025.

Handoko menegaskan, sejak awal BRIN menjadikan sektor maritim sebagai salah satu fokus riset utama. Kajian tersebut tidak hanya terbatas pada bidang kelautan, tetapi juga mencakup rekayasa teknik yang didukung oleh Organisasi Riset Energi dan Manufaktur.

Beberapa fokus riset BRIN antara lain eksplorasi sumber daya hayati laut, pemanfaatan bioteknologi, hingga pemetaan geologi sebagai upaya mitigasi risiko bencana, termasuk tsunami dan gempa akibat pergeseran sesar.

Di sisi lain, Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Teguh Muttaqi, menekankan pentingnya isu keberlanjutan lingkungan yang turut dibahas dalam simposium.

“Teknologi rendah karbon serta ramah lingkungan menjadi prioritas kami. BRIN tidak hanya berfokus pada penciptaan inovasi canggih, tetapi juga menaruh perhatian pada dampak lingkungan,” jelasnya.

Teguh juga menyampaikan bahwa riset BRIN meliputi upaya penanggulangan pencemaran laut, termasuk mikroplastik. Salah satu metode yang tengah dikembangkan adalah penggunaan teknologi akselerator nuklir untuk mengurai limbah plastik di perairan.

Sebagai kegiatan perdana, ia berharap simposium ini dapat berkembang lebih luas di masa mendatang.

“Ke depan, kami ingin simposium ini mencakup berbagai aspek kelautan, tidak hanya teknologi, tetapi juga melibatkan bidang riset lainnya di BRIN,” tambahnya.

Simposium tersebut diikuti oleh sejumlah negara mitra, di antaranya Jepang, Jerman, Korea Selatan, hingga Inggris. Teguh menegaskan, partisipasi negara-negara tersebut menunjukkan pentingnya kolaborasi global di sektor maritim.

“Mereka adalah mitra strategis kami. Dengan adanya forum ini, diharapkan kerja sama dapat semakin erat, terutama dalam pengembangan kode dan penelitian bersama,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA