Site icon BantenDaily

Pabrik Porang di Panimbang Mangkrak, Begini Kata Sekda Pandeglang

Sekretaris Daerah Pandeglang Ali Fahmi Sumanta. (Foto : Istimewa)

PANDEGLANG | BD — Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang Ali Fahmi Sumanta angkat bicara terkait belum berfungsinya Pabrik Sentra Industri Kecil Menengah (SIKM) pengelolaan umbi porang di Kecamatan Panimbang.

Menurut dia, salah satu kendala belum difungsikannya pabrik tersebut karena belum adanya penambahan mesin untuk pengolahan umbi porang di pabrik tersebut.

“Rencana tahun ini ada penambahan mesin untuk pengolahan pabrik Porang tersebut,” tuturnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya lebih sepakat dalam pengolahan SIKM Porang tersebut untuk dikerjasamakan kepada pihak ketiga yang lebih memahami dalam mengoperasikan pabrik porang tersebut.

“Kita rencanakan untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang tahu bisnis Porang. Karena bisnis Porang itu, harus saling menguntungkan, tentu harus di kelola oleh yang paham betul,” ucapnya.

Selain itu, perlu kerjasama lintas sektor, misalkan dengan Dinas pertanian dan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag).

“Misalkan pertanian pendampingan kepada petani porangnya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Sentra Industri Kecil Menengah (SIKM) pengelolaan umbi porang di Kabupaten Pandeglang selama 2 tahun belum difungsikan. Namun, ada penambahan mesin penepung dan pengering sebesar Rp2,7 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2024.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pandeglang Bunbun Buntaran mengungkapkan, tahun ini pihaknya kembali dapat DAK dari Bappenas melalui Kementerian Perindustrian.

“Kita tahun ini dapat DAK yaitu optimalisasi mesin. Itu untuk mengoptimalkan mesin yang sudah ada supaya beroperasi dengan baik, menghasilkan tepung dan lainnya sesuai harapan. Di Indonesia hanya ada dua yang dapat yakni, Lombok dengan Pandeglang. Mereka ingin pabrik ini optimal, untuk mesin itu sebesar Rp2,7 Miliar,” kata Bunbun, Senin, 10 Juni 2024.

Namun Bunbun enggan membahasa kendala tidak berjalannya pabrik porang tersebut sekitar 2 tahun.

“Saya belum bisa menyebutkan karena saya baru dua bulan (Kepala Diskoperindag). Yang ke belakang saya belum mendapat informasi,” katanya.(Iman)

Exit mobile version