Pelatihan Videografi dan Editing, Kalapas Pemuda Tangerang : Humas Harus Kreatif di Era Digital

waktu baca 4 menit
Jumat, 15 Des 2023 21:52 239 Redaksi

TANGERANG | BD — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pemuda Tangerang Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten mengadakan pelatihan Videografi dan Editing bagi Tim Humas dan kreatif. Pelatihan dalam bentuk coaching klinic itu menggandeng perusahaan konsultan media Cakrawala Gemilang Consultans (CGC). Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni pada Selasa 12 dan Kamis 14 Desember 2023 .

Kepala Lapas Pemuda Tangerang Wahyu Indarto berharap peserta pelatihan baik petugas dan WBP menyerap materi yang disajikan sehingga dapat mengembangkan lebih kaya akan ide dan kreativitas.

“Saya fokuskan tim Humas untuk lebih mengeksplore kegiatan di dalam Lapas baik berupa kebijakan dan program pembinaan, agar Tim Humas menjadi tim handal Lapas Pemuda.

“Humas harus kreatif di era digital seperti saat ini,” ujar Wahyu menambahkan.

Wahyu juga menekankan pentingnya mengasah kreativitas dan mengembangkan ide sehingga menampilkan berita dan video – video yang menarik dan berdampak manfaat lebih luas,” kata Wahyu Indarto yang sebelumnya menjabat Kalapas Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim.

Selain belajar mengedit video para peserta juga berpraktik membuat video durasi pendek untuk kebutuhan media sosial Lapas Pemuda seperti facebook, Instagram lapaspemudatng.

Pelatihan Videografi dan Editing Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang. (Foto : BantenDaily)

Langsung Praktik

Pada pelatihan Videografi dan Editing hari pertama dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya dengan hikmat. Selama dua hari pelatihan Videografi dan Editing itu menghadirkan empat pemateri. Sesi pertama Ayu Cipta membawakan materi Skrip Video.

7 Langkah Meracik Skrip Video Pendek di Media Sosial yang disampaikan yakni; kalimat pendek tapi bernas (berisi), menimbulkan magnitude atau menarik perhatian. Skrip video juga harus mudah dicerna sebab penonton Indonesia itu multitasking. Gunakan terapeutik dan repetisi (pengulangan). Untuk meningkatkan engagement, dan mempromosikan lebih lanjut video menggunakan Call to Action. “Dan harus berani bereksperimen,” kata Ayu Cipta yang juga jurnalis, penyair dan penulis buku biografi itu.

Selain skrip video Ayu juga menyampaikan contoh voice over dan penempatan dalam scrip video. Adapun Rusdy Muslim seorang praktisi media lebih menekankan materi pengambilan gambar berbagai sudut.

Rusdy dan Ayu sebelumnya sudah kerap berkolaborasi dalam berbagai event pelatihan di sejumlah Kantor Wilayah Kemenkumham seperti di Kanwil Kemenkumham NTB, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bandar Lampung dan Jawa Timur dan tentu saja di wilayah Kanwil Kemenkumham Provinsi Banten.

“Saya senang kawan-kawan Humas ini bersemangat. Yang penting kerja ikhlas hasilnya akan bermanfaat karena tumbuh dari hati,” Rusdy memberi nasehat.

Selain dua pemateri di atas, hadir pula Hernando yang memberikan materi mengenai editing video dan Jimy Hendro Wibowo membahas film dokumenter. Pantauan BantenDaily pelatihan berlangsung cukup apik, bernas dan disambut antusias peserta.

“Secara teknis Humas Lapas Pemuda ini sudah mumpuni, tinggal masalah waktu editing yang harus diasah jam terbangnya. Sebab jika kebutuhan organisasi harus cepat, maka sudah ada video yang siap tayang,” kata Hernando yang juga dosen di sebuah universitas di Jakarta.

Sinergi Petugas dan WBP

Yang menarik Tim Humas Lapas Pemuda yang terdiri dari para pegawai yang dikomandoi Allan Alfiansyah dengan timnya Andika Fajar Hidayat, Aldi Dwi Aditia, Raditya Surya Mahendra dan Muhamad Nazarudin terlihat kompak mengikuti pelatihan selama dua hari.

“Banyak ide segar dari Pak Allan, sehingga menambah semangat kami,”kata Andika Fajar Hidayat.

Allan terlihat berpenampilan kalem tapi ternyata diam-diam memiliki talenta dalam mengembangkan ide kreativitas. Ditambah lagi Tim Humas Lapas Pemuda tak sungkan melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Bahkan dengan kebijakan yang humanis, Kalapas Wahyu Indarto pun mengerahkan sejumlah nama narapidana yang dipercaya untuk memperkuat skuad Humas. Mereka adalah; kwartet Gregorius Andrew Adi Dharma, Raihan Damar Wahyudi, Apriyansyah dan Slamet Yoss saputra.

Andrew menonjol di bidang editing. Banyak video pendek di media sosial Lapas Pemuda adalah editan Andrew. Usianya terhitung masih muda, 21 tahun dengan talenta yang cukup piawai dalam urusan editing.

Adalagi Raihan. Meski terjerat perkara dengan hukuman enam tahun, rupanya pria asal Jakarta yang pernah berkuliah di sebuah universitas swasta di Palembang ini sudah tak asing dengan urusan video. “Saya suka membuat video perjalanan, kalau begitu itu termasuk film dokumen perjalanan ya,” tanya Reihan kepada pemateri Jimy Hendro saat sesi pelatihan membahas Film Dokumenter.

Selain belajar mengedit video para peserta juga berpraktek membuat video durasi pendek untuk kebutuhan media sosial Lapas Pemuda seperti facebook, Instagram lapaspemudatng. (Red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA