KOTA TANGSEL | BD — Meski diwacanakan sejak Wali Kota Airin Rachmi Diany, tetapi wacana pengelolaan sampah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang Selatan hingga saat ini masih belum terealisasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Wahyunoto Lukman menuturkan wacana Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terus berjalan, tetapi masih terkendala lahan.
“Kita sedang pada tahap proses pengadaan lahan. Karena untuk membangun PLTSa dibutuhkan lahan lebih kurang 3,5 hektar. Tetapi sampai dengan saat ini masih kurang 1,5 hektare lagi ya,” kata Wahyu kepada wartawan. Ditulis senin, 17 Januari 2022
Pengelolaan PLTSa tersebut, Wahyu menjelaskan, dapat mengatasi permasalahan sampah di Kota Tangsel. Karena menurutnya, kebutuhan 1.000 ton per hari, impor sampah dari luar Kota Tangsel kemungkinan terjadi, guna memenuhi kebutuhan PLTSa.
“Kita masih membebaskan lahan. Setelah tahapan pembebasan lahan oke, selanjutnya pembangunan infrastruktur,” jelasnya.
“Mudah-mudahan kalau ini (PLTSa) tercapai, wah kita harus mengimpor sampah dari daerah lain, karena kebutuhan sampah ya tadi untuk diolah. Itu kurang lebih 1.000 ton per harinya,” Tambah Wahyu.
Diberitakan sebelumnya, sampah terus bertambah, Pemkot Tangsel kembali wacanakan PLTSa. Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, hingga saat ini pihaknya masih menunggu kucuran anggaran dari pemerintah pusat yang sempat terkendala karena pandemi Covid-19.
“Kami hanya menyediakan tanahnya saja seluas lima hektare” kata Benyamin usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Tangsel, Kamis (16/9/2021).
Selama ini, pengelolaan sampah yang berasal dari tujuh kecamatan di Tangsel mengandalkan tempat pembuangan Akhir (TPA) sampah di Cipeucang. Volume sampah yang terus bertambah sedangkan kapasitas lahan yang kurang memadai, membuat Pemkot Tangsel harus mencari terobosan.
Bahkan, tumpukan sampah di TPS itu sempat tumpah ke sungai Cisadane karena volumenya yang telah melewati batas kapasitas penampungan. Sehingga, Benyamin berharap, PLTSA menjadi solusi dan sudah beroperasi pada tahun 2022. (TD/Sin)