Pendekatan Neurosains di Siloam Hospitals Lippo Village: Solusi Medis Nyeri Kronis Berbasis Teknologi

waktu baca 3 menit
Selasa, 17 Jun 2025 16:30 14 Nazwa

TANGERANG | BD — Siloam Hospitals Lippo Village resmi meluncurkan program Manajemen Intervensi Nyeri yang ditujukan bagi pasien dengan kondisi nyeri kronis maupun akut yang sulit diatasi dengan metode pengobatan biasa. Inisiatif ini menjadi bagian dari layanan medis terpadu berbasis teknologi mutakhir dan pendekatan ilmiah yang terstandar.

Prof. Dr. dr. Yusak MT Siahaan, Spesialis Neurologi dengan subspesialisasi di bidang nyeri, menjelaskan bahwa program ini memperkuat keberadaan Neuroscience Center di rumah sakit tersebut. Pusat layanan ini secara khusus menangani berbagai gangguan sistem saraf, termasuk nyeri kronis seperti nyeri saraf jangka panjang, nyeri setelah stroke, hingga nyeri neuropatik lainnya.

“Dengan fasilitas diagnostik yang modern dan tim dokter spesialis yang berpengalaman, pusat ini memberikan layanan menyeluruh bagi pasien dengan keluhan nyeri kompleks,” ujar Yusak dalam acara temu media di Karawaci, Tangerang, Selasa, 17 Juni 2025.

Menurutnya, nyeri kronis adalah kondisi yang berlangsung lebih dari tiga bulan, meski penyebab awalnya telah ditangani. Masalah ini kerap berkaitan dengan gangguan otot-tulang, sistem saraf, penyakit autoimun, hingga komplikasi pasca operasi.

“Dampaknya tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga berpengaruh terhadap kondisi emosional dan sosial pasien—mulai dari gangguan tidur, penurunan aktivitas harian, hingga munculnya kecemasan atau depresi,” ungkapnya.

Yusak menekankan bahwa penanganan nyeri kronis melalui pendekatan intervensi hanya dilakukan oleh dokter dengan pelatihan khusus di bidang tersebut. Prosedur ini menggunakan teknologi pencitraan, seperti sinar-X dan ultrasonografi (USG), guna memastikan penanganan tepat sasaran.

Metodenya bersifat minimal invasif—artinya tidak memerlukan operasi besar—namun efektif dalam mengurangi rasa nyeri dalam jangka panjang. Pendekatan ini juga membantu pasien mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi obat pereda nyeri.

“Setiap prosedur dilakukan berdasarkan kajian ilmiah, sehingga kami bisa mengenali dan menangani sumber nyeri dengan lebih presisi. Ini sangat penting, khususnya bagi pasien yang sudah mencoba berbagai metode pengobatan konvensional namun belum menunjukkan hasil,” jelas Yusak.

Pelaksanaan prosedur dilakukan di ruang khusus berstandar tinggi dengan perlengkapan pencitraan terkini. Banyak pasien melaporkan adanya perbaikan yang signifikan, termasuk pada kasus nyeri yang sudah berlangsung lama.

Siloam Hospitals Lippo Village menyediakan berbagai opsi terapi intervensi non-bedah, seperti Radiofrequency Ablation (RFA), terapi Plasma Kaya Trombosit (PRP), Chemoneurolysis, cryoneurolysis, pompa intratekal, penyuntikan botox, hingga teknik injeksi seperti prolotherapy, glucose puncture, dan dextrose hydrodissection.

Lebih lanjut, Yusak menegaskan bahwa rumah sakit berkomitmen memberikan layanan intervensi nyeri yang aman, efektif, dan sesuai dengan standar praktik medis terkini.

“Layanan ini tersedia bagi pasien rawat jalan maupun atas rujukan dokter, mencakup berbagai jenis keluhan seperti nyeri otot-sendi, nyeri akibat cedera, pasca stroke, gangguan saraf perifer, hingga nyeri yang berkaitan dengan kanker,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar program ini mampu menjadi jawaban atas berbagai kasus nyeri yang selama ini belum tertangani dengan baik.

“Setiap orang berhak menjalani hidup tanpa dibayangi rasa sakit yang menetap. Dengan hadirnya layanan ini, kami ingin menghadirkan harapan baru bagi mereka yang telah lama berjuang melawan nyeri,” tutupnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA