Kegiatan tersebut sebagai terobosan dalam menangani kasus dan risiko stunting di Kota Tangerang.
Penanaman pohon kelor juga diikuti perangkat dinas terkait, kecamatan, dan kelurahan setempat. Selain di Kota Tangerang, penanaman juga di lakukan di wilayah lain di Provinsi Banten.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tangerang, Aini Suci A.R. Wismansyah menuturkan, penanaman sejuta pohon kelor ini merupakan program kolaborasi bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Banten yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.
Pemilihan pohon kelor juga bukan tanpa alasan, pohon kelor dianggap mengandung gizi dan nutrisi yang efektif dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi bagi yang terkena kasus dan risiko stunting.
“Jadi, saat ini kita sedang melakukan program secara serentak bersama-sama dengan PKK Provinsi Banten untuk menanam sejuta pohon kelor. Serta, pohon kelor sendiri dipilih karena mengandung banyak nutrisi, terutama daunnya, yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan vitamin buat anak-anak di Kota Tangerang,” ujarnya.
Ia melanjutkan, tidak hanya di KWT Gemar Implan, penanaman sejuta pohon kelor ini juga nantinya akan dilakukan di wilayah-wilayah yang terdeteksi kasus dan risiko stunting di Kota Tangerang. Jadi, bersama dengan PKK, KWT, dan pihak-pihak lainnya di berbagai wilayah, penanaman pohon kelor ini akan dilakukan secara massif dan merata.
Kedepannya juga tidak hanya menanam pohon kelor, melainkan cabai serta sayur-sayuran lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah kasus dan risiko stunting di Kota Tangerang.
“Lokasinya juga akan dilakukan secara merata di wilayah-wilayah lainnya, tentunya di wilayah yang terdeteksi terdapat kasus dan risiko stunting di Kota Tangerang,” tambahnya.
Selain itu, program ini juga tidak berhenti di proses penanaman semata. Nantinya, hasil dari penanaman ini akan dikembangkan lebih lanjut menjadi produk-produk yang lebih efektif dimanfaatkan untuk mencegah kasus dan risiko stunting di Kota Tangerang.
“Pastinya, penanaman ini merupakan program berkelanjutan. Selanjutnya, bersama dengan kecamatan, kelurahan, dan KWT nanti akan bersama mengembangkan hasil-hasil untuk bisa dimanfaatkan dan dibagikan kepada anak-anak yang terkena kasus dan risiko stunting tersebut,” pungkasnya. (Ril)
Tidak ada komentar