Mahasiswa Program Studi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya di KUA Kecamatan Kadipaten, mendalami bimbingan perkawinan, penyuluhan agama, dan administrasi keagamaan sebagai bagian dari praktik profesi lapangan. (Foto: Ist)TASIKMALAYA | BD – Program Studi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya melaksanakan Praktek Profesi Lapangan (PPL) sebagai langkah nyata menyiapkan calon penyuluh agama yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berakhlak dan berjiwa spiritual. Untuk pertama kalinya, mahasiswa prodi ini diterjunkan langsung ke Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah Tasikmalaya dan Ciamis.
Sebanyak 17 mahasiswa akan ditempatkan di sejumlah KUA, di antaranya Kecamatan Kadipaten, Ciawi, Panjalu, dan Panumbangan. Mereka akan menjalani praktik dengan pendampingan intensif dari para dosen pembimbing lapangan, yakni Abdul Rohim, M.Si., H. Asriadi, M.Hum., serta Saefur Rijal, M.Ag.
Dekan Fakultas Dakwah, Drs. H. Ma’turidi, M.Si., menegaskan bahwa PPL merupakan bagian penting dari kurikulum untuk memadukan teori dengan praktik.
“Program ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya mahasiswa Ilmu Tasawuf diterjunkan langsung ke KUA. Hal ini sejalan dengan visi menyiapkan lulusan yang siap berperan sebagai penyuluh agama,” ujarnya dilansir Rabu, 1 Oktober 2025.
Ketua Prodi Ilmu Tasawuf, Abdul Rohim, M.Si., menambahkan bahwa PPL ini bukan sekadar praktik administratif, melainkan pengalaman nyata untuk mengimplementasikan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sosial.
“Mahasiswa diberi ruang untuk mengamalkan ilmu, keterampilan, dan spiritualitas Islam dalam pelayanan masyarakat, mulai dari bimbingan perkawinan, penyuluhan agama, hingga administrasi keagamaan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa mahasiswa harus mampu menghadirkan nilai-nilai tasawuf dalam keseharian. “Keikhlasan, kesabaran, dan etika spiritual bukan sekadar teori, tetapi harus benar-benar hadir dalam interaksi sosial,” tambahnya.
Bagi mahasiswa, kegiatan ini merupakan kesempatan berharga untuk membentuk karakter, memperkuat kompetensi, sekaligus menyiapkan diri menjadi agen perubahan sosial. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mereka diharapkan memahami realitas pelayanan keagamaan sekaligus menghayati ajaran tasawuf yang menekankan keseimbangan lahir dan batin.
PPL ini akan berlangsung selama beberapa pekan dengan bimbingan intensif para dosen. Pada akhirnya, pengalaman tersebut diharapkan menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk menjadi penyuluh agama yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi bagi masyarakat. (*)
Tidak ada komentar