Rekayasa Lalu Lintas di Stasiun Rawa Buntu, Pemkot Tangsel Fokus Kurangi Kemacetan

waktu baca 2 menit
Jumat, 25 Jul 2025 14:12 27 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mulai merancang sistem dan skema untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Stasiun Rawa Buntu, Serpong, guna mengatasi kemacetan yang sering terjadi pada jam sibuk.

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang direncanakan untuk rekayasa lalu lintas bersama Dishub dan perwakilan warga dari kawasan De Latinos.

“Dinas Perhubungan akan segera melaksanakan simulasi dan uji coba, agar ke depan lalu lintas di depan stasiun tidak lagi macet akibat angkutan umum dan kendaraan yang berhenti sembarangan,” ujarnya pada Kamis, 25 Juli 2025.

Pilar menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas akan diterapkan pada saat jam sibuk dengan mensterilkan satu lajur untuk menghindari pertemuan kendaraan, parkir liar, serta pemberhentian penumpang angkutan umum dan kendaraan yang berhenti sembarangan.

“Kemacetan di stasiun ini semakin meningkat, terutama pada jam sibuk, disebabkan oleh kendaraan yang ngetem dan parkir, serta kendaraan yang ingin masuk stasiun dan menurunkan penumpang. Kami melakukan rekayasa untuk memastikan kelancaran lalu lintas,” tambahnya.

Rekayasa ini merupakan bagian dari penataan kawasan transit dan pengurangan titik kemacetan. Satu lajur di depan stasiun akan disterilkan menggunakan cone, barrier, dan pengawasan petugas di titik-titik rawan.

Langkah ini juga sebagai respons terhadap aspirasi warga yang selama ini terdampak oleh kemacetan dan gangguan kenyamanan lingkungan. Dishub Tangsel telah diminta untuk membuat model yang efektif dan efisien terkait sistem ini.

“Kita akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, ini masih dalam tahap percobaan. Jika terbukti efektif, kita akan melanjutkan sambil memitigasi risiko lainnya,” jelasnya.

Selain penataan jalur kendaraan pribadi, Pemkot Tangsel juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mengatur titik naik-turun penumpang transportasi umum seperti angkot, taksi, dan ojek online.

Seluruh moda transportasi ini direncanakan akan diarahkan ke area Mahata Rawa Buntu untuk digunakan sebagai area drop-off penumpang, yang merupakan bagian dari kawasan transit terintegrasi.

“Kami juga bekerja sama dengan pihak KAI untuk mengatur kebijakan tarif parkir bagi kendaraan yang hanya digunakan untuk antar jemput penumpang,” tambahnya.

Penataan kawasan Stasiun Rawa Buntu menjadi salah satu fokus Pemkot Tangsel dalam mewujudkan integrasi transportasi publik dan pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di wilayah kota. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA