JAKARTA | BD — Survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode 1-7 Januari 2024 menemukan data terjadi tren menurunnya elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024.
Penurunan elektabilitas tersebut berdasarkan perbandingan dengan hasil survei IPO pada periode 10-17 November 2023.
Pada deretan papan atas, elektabilitas PDI Perjuangan masih meraih skor tertinggi dengan 22,5 persen, menurun dibandingkan hasil survei periode November yang meraih 23,8 persen. Diurutan kedua yaitu Partai Gerindra dengan 15,3 persen, menurun dari 16,5 persen.
Selanjutnya Partai Kebangkitan Bangsa dengan meraih skor 9,2 persen, juga menurun dari skor 9,4 persen. Pada urutan keempat Partai Golkar 9,0 persen, menurun dari skor 9,2 persen. Sementara Partai Demokrat justru menggeser posisi Nasdem yang sebelumnya diurutan kelima, terdegradasi ke urutan ketujuh. Pada survei periode Januari ini, elektabilitas Demokrat naik dari 6,3 persen menjadi 6,4 persen. Sementara Elektabilitas Nasdem turun dari 7,9 persen menjadi 5,7 persen, sehingga berada diposisi ketujuh.
Pada urutan keenam, Partai Amanat Nasional (PAN) tak tergeser meski mengalami penurunan elektabilitas dari 6,4 persen menjadi 6,1 persen.
Pada posisi selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera juga menurun dari 5,8 persen menjadi 5,0 persen. Demikian pun Perindo menurun dari 4,1 persen menjadi 3,7 persen. Partai Persatuan Pembangunan naik dari 2,7 persen menjadi 2,8 persen. Partai Solidaritas Indonesia naik dari 0,8 menjadi 1,6 persen, Partai Gelora naon dari 0,3 persen menjadi 0,9 persen, Partai Hanura naik dari 0,3 persen menjadi 0,8 persen, Partai Bulan Bintang naik dari 0,2 persen menjadi 0,5 persen.
Dalam survei nasional dengan jumlah respon 1.200 orang tersebut, sebanyak 6,2 persen responden tidak menjawab.
Stabilnya Elektabilitas PAN
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, stabilnya elektabilitas PAN dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya karena keberhasilan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam mengakselerasi mesin politik partai.
Zulhas, kata Dedi, cukup piawai dalam memanfaatkan setiap momentum politik, seperti iklan di media televisi.
“Dari popularitas karena iklan di televisi, PAN berada diurutan kedua dengan poin 43,1 persen, membayang-bayangi PDI Perjuangan dengan 51,1 persen, sementara Gerindra hanya diurutan ketiga dengan poin 36,6 persen,” ujar Dedi dalam keterangannya, Rabu, 10 Januari 2024.
Kepiawaian Zulhas juga, lanjut dia, terbukti dapat membangun hubungan baik dengan Jokowi sehingga cukup berdampak pada pilihan responden.
“Sebab dari temuan hasil survei kami, posisi Jokowi masih menjadi sosok yang paling populer yaitu sebesar 98,5 persen. Kedekatan Zulhas dengan Jokowi cukup berdampak pada elektabilitas PAN,” pungkasnya.
Untuk diketahui, survei skala nasional tersebut berlangsung pada 1-7 Januari 2024 dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode yang digunakan wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan (margin of error/MoE) 2,5 persen, tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat. (Red)
Tidak ada komentar