Site icon BantenDaily

Selama Libur Idul Fitri, Ratusan Ribu Wisatawan Datangi Destinasi Wisata di Pandeglang

Kepala Disparbud Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni, mengatakan jumlah wisatawan di Pandeglang naik secara signifikan. (Foto: Istimewa)

PANDEGLANG | BD – Berdasarkan data hasil monitoring Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang selama 11 hari liburan idul Fitri, pada 34 destinasi wisata didapat data kunjungan sebanyak 563.118 orang dengan rata-rata kunjungan perhari sebesar 51.192 orang.

Kepala Disparbud Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni, mengatakan jika di komparasikan, maka data kunjungan wisatawan masa liburan Idul Fitri 2023 dengan 2022, terjadi peningkatan sekitar 100 ribu orang.

“Data kunjungan wisatawan Idul Fitri tahun 2022 sebesar 400 ribu orang, atau terjadi peningkatan sebesar 25 persen tahun ini,” kata Neneng, Minggu (6/5/2023).

Menurut Neneng, dengan data kunjungan 563.118 orang jika diasumsikan spending atau besaran dana yang digunakan oleh wisatawan minimal 100 ribu per orang, maka akan terjadi perputaran uang di tempat wisata sebesar Rp56 miliar.

“Ini menunjukkan bagaimana industri pariwisata mampu menggerakan ekonomi mikro di level masyarakat,” katanya.

Bahkan, kata Neneng, pada libur Idul Fitri 2022, Kabupaten Pandeglang menjadi penyumbang terbesar wisatawan yang datang ke Provinsi Banten sebanyak 472,082 orang, disusul Kabupaten Lebak 219.621 orang, Kabupaten Serang 216.173 orang, Kabupaten Tangerang 199.558 orang, Kota Serang 120.696 orang, dan Kota Cilegon 62.662 orang.

“Wisatawan yang datang ke Kabupaten Pandeglang dari tahun 2022 dan sekarang memang ada peningkatan. Bahkan pada 2022 kalau kita bandingkan dengan kabupaten kota di Provinsi Banten wisatawan terbanyak datang ke Kabupaten Pandeglang,” tuturnya.

Sementara itu, Pejabat Fungsional Adiyatama Pariwisata pada Disparbud Kabupaten Pandeglang, Imron Mulyana, mengatakan terjadi perbedaan data kunjungan wisatawan Idul Fitri dan Liburan Nataru 2022. Kabupaten Pandeglang hanya mampu mencapai angka 11.800 orang atau 11,5 persen dari jumlah wisatawan saat Nataru ke Provinsi Banten 1,2 juta orang.

“Penurunan saat Liburan Nataru kemaren lebih dikarenakan wisatawan terpengaruh oleh berita bencana alam seperti cuaca ekstrem, letusan Gunung Krakatau, banjir, dan lain-lain,” katanya.

Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pandeglang, menurut Boim, sapaan akrabnya, mengatakan adanya kaitan terjadinya bencana alam dengan beberapa insiden kecelakaan dibeberapa tempat wisata.

“Hal ini akan menjadi catatan penting untuk melakukan perbaikan pelayanan terhadap wisatawan,” ucapnya.

Untuk itu, Boim melanjutkan, pada masa yang akan datang, Disparbud Kabupaten Pandeglang akan melakukan sosialisasi terhadap para pengelola tempat wisata. Hal ini terutama terkait pentingnya sarana keselamatan para pengunjung.

Selain itu juga pentingnya peran petugas penyelamat (seperti Balawista) yang ditempatkan terutama untuk destinasi wisata air. Perijinan objek wisata pun penting, karena terkait dengan legalitas pengelola dan pentingnya perlindungan wisatawan atas asuransi yang menjadi hak wisatawan.

“Upaya ini mudah-mudahan akan memberikan jaminan keselamatan, baik untuk para pengelola maupun wisatawan. Lancar berusaha dan selamat dalam berwisata sehingga citra pariwisata Kabupaten Pandeglang akan tetap positif di mata wisatawan,” ujarnya.(Iman)

Exit mobile version