Selera Tradisional Kuat, Menu Nusantara Tetap Dominasi Pasar Kuliner Indonesia

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Okt 2025 15:36 17 Nazwa

JAKARTA | BD — Riset terbaru dari Jakpat mengungkap bahwa cita rasa kuliner tradisional masih menjadi favorit masyarakat Indonesia di tengah maraknya makanan modern. Pada tahun 2025, menu seperti mie, bakso, soto, serta hidangan khas daerah seperti masakan Padang dan Sunda tetap menjadi pilihan utama ketika masyarakat menikmati santapan di luar rumah.

Dalam survei yang melibatkan 995 responden muda dari delapan kota besar di Pulau Jawa, sebanyak 77% menyatakan lebih menyukai kuliner lokal. Dari jumlah tersebut, 68% mengutamakan makanan berat seperti mie, bakso, soto, dan sop. Sementara itu, satu dari dua responden mengaku masih gemar menyantap masakan daerah.

Camilan khas Nusantara juga masih memiliki tempat di hati masyarakat. Hidangan seperti siomay, batagor, dimsum, seblak, dan cilok tetap populer di kisaran 50%. Di sisi lain, tren minuman kekinian seperti kopi modern turut berkembang, menunjukkan adanya perpaduan selera antara kuliner tradisional dan modern dalam kebiasaan konsumsi masyarakat saat ini.

Pertimbangan utama konsumen dalam memilih tempat makan adalah harga (60%) dan cita rasa (59%). Namun, faktor lain seperti pelayanan, kebersihan, dan ukuran porsi mulai mendapat perhatian yang lebih besar. “Harga dan rasa memang menjadi pertimbangan utama, tetapi kini pengalaman makan juga menjadi faktor penting,” ujar Farida Hasna, Lead Researcher Jakpat, Kamis (9/10/2025).

Kegiatan makan di luar rumah paling banyak dilakukan pada waktu makan malam (41%) dan makan siang (37%). Menariknya, responden perempuan lebih sering makan di luar pada malam hari, sedangkan laki-laki cenderung beraktivitas kuliner di pagi hari atau larut malam.

Tren eksplorasi kuliner baru pun semakin meningkat. Sebagian besar responden tertarik mencoba tempat makan baru karena alasan harga yang terjangkau (64%), menu yang unik (49%), dan adanya promo pembukaan (48%). Meski begitu, sebagian konsumen memilih menunggu ulasan atau menanti hingga restoran baru tersebut beroperasi dengan stabil sebelum mencobanya.

Sementara itu, data dari Kementerian Perdagangan mencatat bahwa sektor kuliner masih menjadi pilar utama industri waralaba di Indonesia, dengan kontribusi sebesar 47,77% dari total usaha waralaba per Februari 2025.

Temuan ini memperkuat fakta bahwa cita rasa tradisional tetap menjadi daya tarik utama dalam industri makanan dan minuman di Tanah Air, sekaligus membuka peluang besar bagi pelaku usaha kuliner untuk terus berinovasi tanpa meninggalkan kearifan lokal. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA