TANGERANG | BD – Gubernur Banten, Andra Soni, menghadiri perayaan Tri Suci Waisak di Mardigras Citra Raya, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (18/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Andra Soni mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
“Dengan saling menghormati, Banten dan Indonesia dapat maju,” tegasnya setelah melaksanakan Pindapata, salah satu rangkaian acara Waisak.
Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Tangerang, Maesyal Rashid, Direktur Jenderal Agama Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, Supriadi, serta anggota DPRD Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang, bersama para bhikkhu dan umat Buddha dari seluruh Provinsi Banten.
Andra Soni menekankan bahwa masyarakat Provinsi Banten sangat beragam, dan mereka dapat hidup dalam damai serta melaksanakan kegiatan bersama dalam keberagaman. Ia menyatakan bahwa Perayaan Tri Suci Waisak adalah momen kemanusiaan yang mengedepankan hubungan antar manusia untuk saling menjaga, menghormati, dan menghargai.
“Selamat Hari Raya Waisak. Semoga cahaya kebijaksanaan Waisak membawa berkah dan keharmonisan dalam setiap langkah kehidupan,” tutup Andra Soni.
Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi dalam pembangunan.
“Kita semua berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila. Mari kita saling mengingatkan, menghormati, dan tidak membedakan satu sama lain,” ajaknya.
Sementara itu, Supriadi, Direktur Jenderal Agama Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, memberikan apresiasi atas perayaan Waisak di Kabupaten Tangerang. Ia menyatakan bahwa masyarakat Banten telah menunjukkan kerukunan antarumat beragama.
“Masyarakat telah menjalin kehidupan bersama, cinta kemanusiaan, dan tidak terbelenggu oleh perbedaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Perayaan Tri Suci Waisak adalah hari raya terpenting bagi umat Buddha, yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha Gotama.
Setelah sambutan, Andra Soni membuka upacara Pindapata dengan menabuh tambur. Pindapata adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak, yang telah ada sejak masa kehidupan Siddharta Gautama. Dalam tradisi ini, para bhikkhu berjalan sesuai rute yang ditentukan sambil membawa mangkuk makanan, atau “patta”, untuk mengumpulkan sumbangan makanan atau dana dari umat. (*)
Tidak ada komentar