BATAM | BD – Yusuf Amri, Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengatakan dana haji yang dikelola naik 5,42% pada kuartal pertama 2023 ini.
“Terjadi peningkatan perolehan nilai manfaat menjadi Rp 2,75 triliun atau naik 5,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Yusuf Amri kepada awal media ketika mengunjungi Batam, Kamis, 11 Mei 2023.
Kini, besar dana haji seluruhnya ada Rp168 T. Yusuf Amri mengatakan pengelolaan dana tersebut bukan hal yang mudah. Salah satunya adalah harus bisa mengantisipasi kebutuhan biaya yang diperlukan. Diketahui, pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sering berubah dalam keputusannya terkait biaya masyair yang bersifat mutlak.
BPKH juga harus jeli dalam memilih investasi syariah untuk mengembangkan nilai manfaat agar memenuhi prinsip keadilan dan keberlanjutan dari dana haji yang dikelolanya.
“Harus dipahami besaran biaya haji atau BPIH terdiri atas beberapa komponen yang pertama bersumber dari Bipih/biaya haji yang dibayarkan secara langsung oleh calon jemaah,” tutur Yusuf Amri.
Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) resmi sebesar Rp87,66 juta. Namun, biaya yang dibebankan kepada calon jemaah hanya Rp47,43 juta.
Juni Suprianto, Deputi Kesekretariatan BPKH, mengatakan dana haji berada dalam kondisi aman saat ini. Juni mengatakan hal ini telah dievaluasi melalui rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
Juni Suprianto bahkan mengatakan dana haji dapat dikembalikan bila terjadi sesuatu yang darurat beserta dengan dana pengembangannya.
“Haji itu merupakan ibadah yang sakral dan agung, tentunya dana Umat untuk haji tentunya terjaga di BPKH hingga berangkat, dan saat pembatalan pun akan dikembalikan beserta dana pengembangannya,” pungkas Juni. (*)
Tidak ada komentar