BERLIN | BD — Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin-Brandenburg, Jerman menggelar pagelaran seni dan budaya bertajuk Artchipelago di Joseph-Joachim Konzertsaal, Berlin.
Acara yang diadakan pada awal Januari 2024, pekan lalu itu dihadiri oleh hampir dari 400 diaspora Indonesia di Jerman dan penduduk setempat.
Menurut Etna Meilleiga, juru bicara PPI Berlin-Brandenburg acara itu dibuka dengan sambutan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno.
“Dalam pidatonya, Arif menyoroti peran penting pelajar diaspora Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045,” kata Etna kepada BantenDaily, Sabtu, 13 Januari 2024.
Pada pagelaran seni itu tampil memukau empat tarian tradisional Indonesia yakni; Tari Saman dari Aceh, Tari Pendet dari Bali, Tari Topeng dari Betawi, dan Tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur.
Di atas panggung, Pingkan Podung melantunlkan keindahan melodi alat musik tradisional Indonesia asal Kalimantan Timur, sampek.
“Bagi banyak mahasiswa Indonesia, momen ini menjadi pengalaman pertama mereka mendengar alunan musik dari alat musik tradisional Kalimantan Timur tersebut,” ujar Etna.
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin-Brandenburg, Jerman menggelar pagelaran seni dan budaya bertajuk Artchipelago di Joseph-Joachim Konzertsaal, Berlin pada awal Januari 2024. (Foto : Istimewa)
Tak mau kalah, pertunjukan musik tradisional seperti Kelompok Angklung Berlin tampil menghibur. Acara berlanjut dengan penampilan musik kontemporer dari band yang beranggotakan mahasiswa Indonesia, membawakan lagu-lagu lintas generasi dari musisi ternama Indonesia seperti Iwan Fals, Chrisye, dan Hivi.
Suasana makin meriah dengan partisipasi aktif penonton yang turut menyanyikan lagu-lagu tersebut. Tidak hanya menampilkan seni di atas panggung, Artchipelago juga menghadirkan kelezatan kuliner Indonesia.
Di bazar makanan, pengunjung dapat menikmati hidangan khas Indonesia seperti pempek, nasi kuning, dan nasi padang. Sebuah pameran hasil lomba fotografi dan gambar bertema keindahan Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan visual dari negeri archipelago.
Artchipelago tidak hanya menjadi pagelaran seni, namun juga menjadi momen bersatunya keberagaman. Acara ini didukung dan dihadiri oleh Arif Havas Oegroseno selaku Duta Besar RI untuk Jerman, Fajar Wirawan selaku Wakil Duta Besar RI untuk Jerman, Ardi Marwan selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Phoe Saefulloh selaku Atase Imigrasi, dan Devdy Risa selaku Koorfungsi Penerangan Sosial Budaya.
Acara diakhiri dengan penampilan bintang tamu asal Indonesia, stand-up comedian jebolan kompetisi nasional Wira Nagara, dan penyanyi Fiersa Besari, menandai momen puncak yang emosional dengan senandung yang bertemakan kerinduan akan kampung halaman.
Dalam penutupnya, Fiersa Besari menyampaikan refleksi tentang hidup sebagai mahasiswa diaspora yang terkadang merasa tidak memiliki rumah di negara asing.
“Maka dari itu, Artchipelago juga dimaksudkan untuk menghadirkan rumah bagi diaspora Indonesia di Jerman, lengkap dengan kehangatan yang hadir di dalamnya,” tutup Etna Meilleiga. (Red)
Tidak ada komentar