Gentle Parenting: Bagaimana Mengasuh Anak Agar Mandiri dan Penuh Empati

waktu baca 3 menit
Senin, 27 Jan 2025 17:06 0 10 Patricia Pawestri

PENDIDIKAN | BD Gentle parenting merupakan salah satu metode mengasuh dan mendidik buah hati. Tujuan utama dari pengasuhan gentle parenting adalah menumbuhkan empati sekaligus kemandirian dan kepercayaan dalam diri anak.

Mengasuh dan mendidik anak merupakan proses panjang yang wajib dijalani orangtua agar buah hati memiliki kepribadian yang kuat dan istimewa. Dan, salah satu metode pengasuhan yang dapat menjadi pilihan adalah gentle parenting.

Dalam metode gentle parenting, sangat penting untuk mengasuh anak-anak dengan cara yang lembut. Hal ini bermanfaat untuk menumbuhkan empati dalam diri anak kepada setiap hal yang ada di lingkungannya. Cara pengasuhan ini juga dapat menghindarkan dari perilaku toxic parenting yang dapat menimbulkan luka masa kecil atau inner child.

Gentle parenting yang lembut juga dapat mengajarkan anak berkomunikasi secara jujur dan terbuka. Metode ini pun dapat mengajarkan kedisiplinan yang akan berpengaruh baik pada kebiasaan anak seumur hidupnya.

Hal yang utama dalam teknik pengasuhan gentle parenting adalah menghindari hukuman. Para ahli percaya, sikap lembut orang tua, dan tiadanya kekerasan fisik maupun emosional dari hukuman, dapat tetap efektif memberikan kemampuan pemahaman pada anak tentang segala persoalan yang menyangkut keputusan untuk disiplin dan mengasihi sesama serta lingkungannya. Sehingga mereka dapat menerima penjelasan dan terarah untuk memilih hal positif atau yang terbaik untuk mereka lakukan.

Untuk memahami lebih dekat mengenai metode pengasuhan gentle parenting, berikut konsep-konsep dasar dalam teknik pengasuhan terbaik tersebut:

1. Orang tua selalu memberikan empatinya pada anak.

Perilaku ayah bunda yang mau memahami dan ikut merasakan perasaan anak akan memberikan contoh yang baik bagi mereka untuk memahami persoalan yang mungkin akan mereka hadapi di masa depan.

2. Orang tua berusaha berkomunikasi dengan terbuka dengan anak.

Sikap terbuka dari orang tua dalam memberikan ruang ekspresi bagi perasaan dan pikiran anak akan membangun kepercayaan dalam dirinya. Manfaat lainnya dari teknik komunikasi ini adalah terbangunnya kejujuran dalam mengutarakan isi pikiran anak.

3. Mendisiplinkan dengan cara yang lebih positif.

Anak yang melakukan kesalahan bukan berarti harus mendapatkan hukuman dari orang tua. Jauh lebih baik dari hukuman adalah memberikan pemahaman bahwa setiap tindakan pasti membawa konsekuensi. Sehingga bila anak akan melakukan tindakan yang salah, mereka dapat melihat apa saja hal negatif yang dapat terjadi.

Memberikan pemahaman akan adanya ‘konsekuensi alami’ ini akan menjadi anak mampu memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya sekaligus terampil dalam mengelola hubungan sosial dan emosionalnya.

4. Tidak pernah lupa menjelaskan batasan yang jelas antara hal-hal yang buruk dan baik dengan lembut.

Dalam metode gentle parenting, sangat penting untuk memberikan pemahaman pada anak tentang hal-hal atau perilaku yang buruk dan yang baik. Sehingga mereka dengan yakin dapat lebih memilih untuk melakukan yang terbaik dan penuh empati.

Meskipun memerlukan konsistensi dari para orang tua untuk menerapkannya, para ahli pendidikan meyakini bahwa gentle parenting sangat berdampak pada karakter anak yang terbawa sampai ia dewasa. Metode ini juga memberikan manfaat pada anak yaitu dengan memupuk rasa bahagia dan  menjaganya tetap sehat secara mental.

Namun, kadangkala, sikap lembut saat orang tua sedang mendidik anak dengan metode gentle parenting ini pun dapat kebablasan. Seringkali, beberapa orang tua yang kurang memahami konsep-konsep gentle parenting yang sejati, justru menganggap metode ini sama dengan menerapkan sikap permisif. Ujungnya, bukannya mengajarkan anak disiplin, sikap lembut yang terlalu permisif justru akan membuat anak suka berbuat seenaknya dan kurang bertanggung jawab.

Demikianlah mengenai metode pengasuhan gentle parenting yang sangat berguna dalam membentuk kepribadian luhur pada anak. Dalam penerapan metode ini, anak dan orang tua dapat menciptakan hubungan yang sehat dalam  lingkungan pengasuhan yang aman, sehingga mendukung anak tumbuh berkembang menjadi pribadi yang matang dan penuh kasih sayang. (Pat)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ""
    ""
    LAINNYA