OPINI | BD — Setiap individu pasti mengalami ujian dalam perjalanan hidupnya. Ujian yang datang adalah bentuk perhatian dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Ujian dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik kesulitan maupun kesenangan, yang keduanya menguji ketahanan mental dan spiritual kita.
Reaksi seseorang terhadap ujian tersebut sangat beragam, tergantung pada sikap dan usaha yang dilakukan untuk menerima dan mencari solusi dengan cara yang tepat dan bijaksana. Kesabaran dalam menghadapi ujian-ujian hidup akan mendatangkan kebaikan dan derajat yang lebih tinggi di sisi Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 155: “Dan sungguh, kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa, serta buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak doa dari para Nabi yang bisa kita jadikan pedoman dan inspirasi dalam berdoa. Salah satunya adalah doa Nabi Ya’kub alaihissalam yang mengisahkan tentang kehilangan putranya, Nabi Yusuf alaihissalam.
Dalam menghadapi situasi sulit, beliau tidak menunjukkan keluhan atau kesedihan kepada keluarganya. Sebaliknya, beliau hanya berserah diri dan mengadukan kesulitan yang dihadapi kepada Allah SWT, sebagaimana yang tercantum dalam Surat Yusuf ayat 86: “Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.”
Ada beberapa pendekatan yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Ya’kub dalam mencari solusi atas ujian hidup, antara lain:
Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari kisah Nabi Ya’kub alaihissalam dalam menghadapi ujian hidup. Wallahu a’lam bishawwab.
Penulis: Dr. Zulkifli, MA
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam UMT dan Dosen UIN Jakarta. (Red)
Tidak ada komentar