BANDUNG | BD — Fenomena dunia siber bisa berdampak negatif terhadap anak dan remaja. Kemampuan melakukan sensor mandiri pun perlu dilakukan.
Menyikapi fenomena perkembangan teknologi digital tersebut, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Telkom University menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Pengembangan Literasi Digital dan Kesadaran Keamanan Siber bagi Remaja pada Jumat, 13 Januari 2023.
Kegiatan berlangsung di kantor RW 06 Gumuruh, Kelurahan Gumuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung dengan peserta menyasar kelompok anak-anak dan remaja di wilayah tersebut.
Acara yang dihelat bekerjasama dengan Karang Taruna 06 Gumuruh itu menghadirkan empat orang narasumber dari dosen program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dan Digital Public Relations, yang berkompeten di bidangnya, antara lain Nisa Nurmauliddiana Abdullah, M.I.Kom, Sarah D. Ekaputri, M.I.Kom, Haris Annisari Indah, M.I.Kom, dan Fiqie Lavani Melano, M.I.Kom.
“Literasi digital ini, kan memang merupakan salah satu keterampilan yang termasuk dalam 21st Century Skill Set, yang sudah tidak ada tawar-menawar lagi, harus dimiliki oleh semua orang untuk bisa sukses di era digital. Kita ingin kelompok anak-anak dan remaja yang sedang aktif-aktifnya berselancar di dunia siber ini untuk bukan hanya sekadar pandai menggunakannya saja, tapi tahu cara yang bijak dalam menggunakan internet, terutama media sosial,” ungkap Nisa selaku dosen prodi Ilmu Komunikasi University sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan Abdimas ini.
Melalui kegiatan ini, anak-anak dan remaja diajak untuk lebih kritis dalam menggunakan media digital agar penggunaannya dapat memberikan manfaat, serta dapat menghindarkan mereka dari pelbagai risiko ancaman yang mungkin terjadi di internet. Ancaman tersebut diantaranya dapat berupa perundungan siber (cyberbullying), Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), dan pengelabuan (phishing).
Menambahkan pernyataan Nisa, menurut Sarah, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini, keterampilan literasi digital terdiri dari 4 komponen, yakni cakap, etis, aman, dan berbudaya dalam bermedia digital. Untuk itu, anak-anak dan remaja perlu diberikan kesadaran terkait etika dalam berinternet dan dibekali dengan tips agar tetap aman di internet demi terhindar dari ancaman-ancaman yang ada.
“Kita bekali anak-anak dan remaja dengan tips simpel dan basic tapi sangat penting, demi menjaga keamanan mereka di dunia siber. Misalnya dengan tidak berbagi password media sosial dengan siapapun, tidak membeberkan data-data pribadi, kode OTP, dan sebagainya,” ujar Sari.
Walaupun digelar malam hari, tetapi peserta tampak tetap antusias karena kegiatan yang diadakan oleh para dosen dan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University ini dikemas dengan cara yang menarik dan menyenangkan yang diselingi games dan hadiah menarik untuk peserta yang aktif.
“Melihat antusiasme anak-anak, Kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut dan menyasar lebih banyak kalangan anak-anak dan remaja di Bandung Raya,” tutup Fiqie. (Ril/Red)