Pelatihan dan Sertifikasi Penjamah Makanan: 50 Relawan SPPG Mathla’ul Anwar Raih Kompetensi Gizi Nasional

waktu baca 4 menit
Selasa, 7 Okt 2025 13:03 156 Nazwa

PANDEGLANG | BD – Pelatihan dan sertifikasi penjamah makanan menjadi langkah penting bagi peningkatan standar layanan gizi. Sebanyak 50 relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat Menes berhasil meraih kompetensi gizi nasional melalui program sertifikasi yang digelar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tata Boga Nusantara berlisensi Badan Gizi Nasional (BGN). Kegiatan ini berlangsung di Kompleks Perguruan Mathla’ul Anwar Menes, Pandeglang, pada 6 Oktober 2025.

Peserta terdiri atas dua kelompok, yakni 25 penjamah makanan dan 25 pencuci alat. Seluruhnya merupakan relawan aktif yang selama ini terlibat dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi gratis bagi masyarakat dan santri di lingkungan Perguruan Mathla’ul Anwar.

Ketua Tim LSP Tata Boga Nusantara, Arianto, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pemenuhan standar kompetensi yang diwajibkan Badan Gizi Nasional. “Tujuan utamanya adalah memastikan setiap relawan memahami prinsip higienitas, keamanan pangan, serta standar pelayanan gizi yang benar,” jelasnya.

Materi yang diberikan mencakup kebersihan dan sanitasi dapur, teknik penyimpanan bahan makanan, prosedur higienis penjamahan makanan, hingga tata cara penanganan peralatan masak dan saji. Selain teori, peserta juga mengikuti praktik lapangan serta uji kompetensi yang diawasi langsung oleh asesor dari LSP Tata Boga Nusantara.

Sarah, salah satu peserta, menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat. “Sebagai relawan yang berhubungan langsung dengan makanan, penting bagi kami memahami standar higienis. Kini kami lebih percaya diri dalam melayani penerima manfaat,” ujarnya.

Kepala SPPG Mathla’ul Anwar Pusat Menes, Rama Awaludin, menambahkan bahwa sertifikasi ini bukan hanya persyaratan administratif, tetapi juga bukti komitmen lembaga dalam menjamin keamanan pangan. “Dengan sertifikasi ini, relawan kami semakin siap menjalankan misi kemanusiaan SPPG untuk menyediakan makanan bergizi dan aman,” katanya.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kompetensi kepada peserta yang dinyatakan lulus uji. Ke depan, program ini diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin untuk memperkuat kualitas SDM relawan dan memperluas layanan gizi di lingkungan Mathla’ul Anwar maupun masyarakat sekitarnya.

Mau saya buatkan versi meta deskripsi SEO + keyword utama juga untuk judul iniBaik, berikut versi artikel yang sudah ditulis ulang sesuai judul dan lead baru:

Pelatihan dan Sertifikasi Penjamah Makanan: 50 Relawan SPPG Mathla’ul Anwar Raih Kompetensi Gizi Nasional

Pandeglang – Pelatihan dan sertifikasi penjamah makanan menjadi langkah penting bagi peningkatan standar layanan gizi. Sebanyak 50 relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat Menes berhasil meraih kompetensi gizi nasional melalui program sertifikasi yang digelar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tata Boga Nusantara berlisensi Badan Gizi Nasional (BGN). Kegiatan ini berlangsung di Kompleks Perguruan Mathla’ul Anwar Menes, Pandeglang, pada 6 Oktober 2025.

Peserta terdiri atas dua kelompok, yakni 25 penjamah makanan dan 25 pencuci alat. Seluruhnya merupakan relawan aktif yang selama ini terlibat dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi gratis bagi masyarakat dan santri di lingkungan Perguruan Mathla’ul Anwar.

Ketua Tim LSP Tata Boga Nusantara, Arianto, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pemenuhan standar kompetensi yang diwajibkan Badan Gizi Nasional. “Tujuan utamanya adalah memastikan setiap relawan memahami prinsip higienitas, keamanan pangan, serta standar pelayanan gizi yang benar,” jelasnya.

Materi yang diberikan mencakup kebersihan dan sanitasi dapur, teknik penyimpanan bahan makanan, prosedur higienis penjamahan makanan, hingga tata cara penanganan peralatan masak dan saji. Selain teori, peserta juga mengikuti praktik lapangan serta uji kompetensi yang diawasi langsung oleh asesor dari LSP Tata Boga Nusantara.

Sarah, salah satu peserta, menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat. “Sebagai relawan yang berhubungan langsung dengan makanan, penting bagi kami memahami standar higienis. Kini kami lebih percaya diri dalam melayani penerima manfaat,” ujarnya.

Kepala SPPG Mathla’ul Anwar Pusat Menes, Rama Awaludin, menambahkan bahwa sertifikasi ini bukan hanya persyaratan administratif, tetapi juga bukti komitmen lembaga dalam menjamin keamanan pangan. “Dengan sertifikasi ini, relawan kami semakin siap menjalankan misi kemanusiaan SPPG untuk menyediakan makanan bergizi dan aman,” katanya.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kompetensi kepada peserta yang dinyatakan lulus uji. Ke depan, program ini diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin untuk memperkuat kualitas SDM relawan dan memperluas layanan gizi di lingkungan Mathla’ul Anwar maupun masyarakat sekitarnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA