Tinjau Langsung Kali Angke, Gubernur Banten Soroti Proyek Tanggul yang Belum Rampung

waktu baca 3 menit
Rabu, 23 Jul 2025 22:03 13 Nazwa

KOTA TANGSEL | BD – Gubernur Banten, Andra Soni, melakukan penelusuran sungai sejauh lebih dari 10 kilometer di sepanjang Kali Angke, Tangerang, pada Rabu, 23 Juli 2025. Aksi ini menjadi bagian dari upaya penanganan banjir yang masih menjadi persoalan krusial di kawasan Tangerang dan sekitarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Andra Soni tampak menaiki perahu karet bersama sejumlah pejabat terkait. Di antaranya Wali Kota Tangerang Sachrudin, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan, Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto, serta Kepala BBWSCC David Partonggo Oloan Marpaung. Mereka menyusuri sungai dari wilayah Fortune, Kota Tangsel hingga Bendungan Polor yang berada di Kota Tangerang.

Gubernur Banten bersama jajaran meninjau kondisi Kali Angke menggunakan perahu karet. (Foto: Ist)

Menurut Andra, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus respons langsung dari Pemerintah Provinsi Banten terhadap persoalan banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa tinjauan lapangan menjadi langkah penting dalam melihat kondisi riil, bukan hanya berdasarkan laporan administratif semata. “Proses penelusuran sungai ini adalah harapan besar yang kami emban. Kami ingin benar-benar memahami akar masalahnya, termasuk titik-titik yang rawan banjir,” ujarnya.

Andra juga menambahkan, hasil dari peninjauan ini akan digunakan sebagai landasan dalam menyusun langkah konkret dan jangka panjang. Ia menyoroti sejumlah penyebab banjir yang terus berulang, seperti penyempitan badan sungai akibat sedimentasi, tanah timbul, hingga pendangkalan alur sungai. Tak hanya itu, proyek pembangunan tanggul yang belum rampung pun dinilai memperburuk kondisi, karena menyebabkan peningkatan debit air yang tidak tertampung optimal.

Kondisi Bendungan Polor juga menjadi perhatian serius. Gubernur Andra menilai bendungan tersebut sudah tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini dan perlu dikaji ulang secara teknis. “Saya sudah minta pihak BBWSCC dan dinas teknis untuk segera melakukan kajian ulang terhadap bendungan itu. Tujuannya agar kita tidak hanya reaktif saat banjir terjadi, tapi juga punya solusi jangka panjang yang menyeluruh,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa semua pihak akan dilibatkan secara aktif. Koordinasi lintas instansi akan terus diperkuat agar penanganan bisa berjalan efektif. “Kami akan menugaskan kepala dinas terkait untuk menyusun langkah konkret dan saling berbagi peran. Insya Allah, perubahan akan mulai terlihat, meskipun secara bertahap,” imbuhnya.

Di sisi lain, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menyampaikan dukungannya terhadap langkah penanganan yang tengah dilakukan. Menurutnya, banjir yang melanda Tangsel bukan hanya berasal dari Kali Angke, melainkan juga dari beberapa aliran sungai kecil yang semuanya bermuara ke sungai tersebut. Beberapa di antaranya adalah Kali Cibenda, Kali Serua (dikenal sebagai Maharta), dan Kali Cantika.

“Semua anak kali itu mengalir dan bermuara ke Kali Angke. Maka kami akan melakukan pemetaan menyeluruh melalui pemantauan udara dengan drone. Dari situ bisa kita lihat mana yang menjadi kewenangan BBWSCC dan mana yang bisa dikerjakan bersama pemerintah kota,” papar Benyamin.

Ia juga menegaskan pentingnya sinkronisasi data antara pemerintah daerah dan BBWSCC. Menurutnya, hal itu penting agar penanganan tidak tumpang tindih dan bisa tepat sasaran. “Kami sudah melakukan banyak perbaikan turap di Tangsel. Tapi yang belum, akan terus kami dorong agar bisa segera dikerjakan. Data lengkap akan kami kirim ke BBWSCC sebagai bahan koordinasi,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA