FILM | BD — Film Parasite karya sutradara Bong Joon-ho bukan hanya sukses besar secara komersial dan kritik, tetapi juga menciptakan sejarah baru dengan memenangkan Academy Awards untuk kategori Best Picture—prestasi yang sangat langka bagi film berbahasa non-Inggris. Bagi penikmat sinema berkualitas, Parasite adalah sajian lengkap yang memadukan cerita kuat, kritik sosial tajam, serta teknik penyutradaraan luar biasa.
Bagi Anda yang ingin menjelajahi lebih banyak review mendalam seperti ini, situs https://ceritafilm.com/ adalah tempat yang tepat untuk menemukan berbagai ulasan, sinopsis, dan pembahasan menarik seputar dunia perfilman.
Dilansir dari laman Cerita Film, Keluarga Kim tinggal di sebuah semi-basement yang sempit dan kotor di Seoul. Mereka hidup dalam kemiskinan, menggantungkan hidup dari pekerjaan lipatan kotak pizza dan koneksi Wi-Fi tetangga. Terdiri dari ayah Ki-taek, ibu Chung-sook, putra Ki-woo, dan putri Ki-jung, keluarga ini tampak bersatu dan kreatif dalam menyiasati hidup.
Perubahan besar datang saat Ki-woo ditawari pekerjaan sebagai guru les bahasa Inggris oleh temannya, Min-hyuk, yang sedang pergi ke luar negeri. Dengan bermodalkan ijazah palsu buatan adiknya, Ki-woo diterima bekerja oleh keluarga Park—keluarga kaya yang tinggal di rumah mewah modern dan nyaris seperti dunia lain dibandingkan tempat tinggal keluarga Kim.
Ki-woo, yang kemudian menggunakan nama “Kevin”, segera menemukan celah dalam sistem keluarga Park. Ia lalu merekomendasikan adiknya, Ki-jung (dengan nama samaran “Jessica”), sebagai guru seni untuk anak bungsu keluarga Park, Da-song. Dengan kepiawaian akting dan manipulasi, keduanya berhasil membuat keluarga Park percaya sepenuhnya.
Selangkah demi selangkah, mereka memanipulasi keadaan agar ayah mereka (Ki-taek) menjadi sopir keluarga, dan sang ibu (Chung-sook) menggantikan pembantu rumah tangga sebelumnya. Dalam waktu singkat, seluruh keluarga Kim berhasil menyusup ke rumah keluarga Park—tanpa satupun dari mereka mengetahui bahwa mereka semua sebenarnya saling terhubung.
Alur film berubah drastis ketika keluarga Park pergi berlibur dan keluarga Kim menikmati rumah mewah itu seolah milik mereka sendiri. Dalam momen ini, terkuaklah rahasia besar: mantan pembantu rumah tangga, Moon-gwang, kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu yang “tertinggal” di basement tersembunyi.
Ternyata, suaminya telah tinggal secara diam-diam di ruang bawah tanah rumah tersebut selama bertahun-tahun, bersembunyi dari utang piutang. Fakta ini menciptakan ketegangan baru, sebab kini dua “kelompok bawah” (keluarga Kim dan pasangan Moon-gwang) saling memperebutkan kendali atas kenyamanan rumah keluarga Park.
Momen ini adalah titik balik cerita, di mana satire sosial yang sebelumnya disampaikan dengan humor berubah menjadi ketegangan penuh ancaman. Keadaan semakin rumit ketika keluarga Park tiba-tiba kembali karena libur mereka dibatalkan akibat cuaca buruk.
Parasite tidak hanya memikat lewat alur cerita dan twist yang tidak terduga, tetapi juga penuh dengan simbolisme dan kritik terhadap ketimpangan sosial. Rumah mewah keluarga Park digambarkan sebagai simbol kehidupan atas, sementara basement tempat tinggal keluarga Kim dan ruang bawah tanah rumah Park menjadi metafora visual untuk kelas bawah yang tersembunyi dan tertindas.
Air hujan yang membanjiri rumah keluarga Kim juga menggambarkan kontras: hujan menjadi berkah bagi keluarga Park karena menyegarkan udara taman, namun menjadi bencana bagi keluarga Kim yang rumahnya terendam banjir.
Hal inilah yang membuat film ini begitu relevan secara global—karena ketimpangan kelas dan perjuangan ekonomi adalah isu universal yang dialami banyak negara, termasuk Indonesia.
Klimaks film terjadi saat keluarga Park mengadakan pesta ulang tahun untuk Da-song. Dalam suasana meriah, kekacauan terjadi akibat bentrokan antara keluarga Kim dan pasangan Moon-gwang yang mencoba membalas dendam.
Dalam kekacauan itu, Ki-taek membunuh Mr. Park setelah melihat bagaimana sang majikan begitu jijik terhadap bau tubuhnya—simbol penolakan yang begitu menyakitkan bagi seseorang yang telah merendahkan dirinya untuk bertahan hidup.
Ending film tidak menyajikan resolusi bahagia. Ki-woo selamat namun harus menerima kenyataan bahwa ayahnya kini bersembunyi di ruang bawah tanah rumah keluarga Park, yang kini dimiliki orang lain. Ia bertekad suatu hari akan menjadi kaya dan membeli rumah itu agar bisa membebaskan ayahnya, namun narasi terakhir menunjukkan bahwa hal itu mungkin hanyalah mimpi kosong yang takkan pernah terwujud.
Salah satu kekuatan utama Parasite adalah alurnya yang tak tertebak. Di awal, film ini terasa seperti drama komedi keluarga yang ringan dan cerdas, namun perlahan berubah menjadi thriller yang penuh intrik dan kekerasan. Perubahan tonenya dilakukan dengan sangat mulus, membuat penonton tidak sadar bahwa mereka telah dibawa ke dalam kisah yang jauh lebih gelap dari yang dibayangkan.
Selain itu, tidak ada karakter yang benar-benar jahat atau baik. Semua tokoh dalam film ini memiliki motivasi manusiawi: keluarga Kim ingin hidup lebih layak, keluarga Park ingin hidup nyaman, dan pasangan Moon-gwang ingin bertahan hidup. Ini membuat cerita terasa begitu nyata dan menggugah.
Parasite meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:
Kesuksesan Parasite membuka mata dunia terhadap kekuatan film non-Hollywood dan memperkuat posisi Korea Selatan sebagai kekuatan baru dalam industri film global.
Untuk ulasan film lainnya dengan alur cerita menegangkan seperti ini, jangan ragu mengakses https://ceritafilm.com/, platform penyaji konten seputar cerita film yang mengulas dari berbagai perspektif menarik dan dalam.
Parasite bukan sekadar hiburan, melainkan potret getir dari realita sosial yang dikemas dalam cerita yang penuh ketegangan dan kejutan. Film ini membuat kita bertanya: siapa sebenarnya parasit dalam masyarakat—mereka yang hidup dari kemurahan hati orang kaya, atau mereka yang mengeksploitasi kemiskinan untuk kepentingan sendiri?
Melalui penuturan cerdas dan sinematografi yang tajam, Parasite menunjukkan bahwa terkadang, fiksi bisa lebih jujur dari kenyataan. (*)
1 bulan lalu
[…] “Dalam perencanaan saja, mereka belum mampu mengidentifikasi sumber dan jumlah pendapatan daerah. Saran saya, sebaiknya Andra melakukan evaluasi. Jangan sampai kondisi keuangan daerah yang tidak sehat menghambat pemerintahan Banten dalam merealisasikan program pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (*) […]
1 bulan lalu
[…] lalu Memprihatinkan! Rumah Dinas Wakil Bupati Pandeglang 8 Tahun Tak Terawat 2 hari lalu Menelusuri Alur Cerita Film “Parasite”: Ketegangan, Satire Sosial, dan Plot Twist Tak Terduga 2 hari lalu Tips Liburan Anti Drama untuk Perjalanan Antar Kota di Indonesia 2 hari […]