PANDEGLANG | BD — Pemerintah Kabupaten Pandeglang meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Data Pangan (Sidapang). Aplikasi tersebut menyediakan data pangan di wilayah tersebut.
Peluncuran aplikasi dilakukan langsung oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita didampingi Sekretaris Daerah Pandeglang Ali Fahmi Sumanta, Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementan RI Sudi Mardianto, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, serta Nasir selaku penggagas aplikasi Sidapang, Kamis, 2 November 2023.
Acara tersebut berbarengan dengan Pencanangan Kabupaten Pandeglang sebagai wilayah Sentra Cabai dan Bawang Tingkat Provinsi Banten di Kampung Girimerta Desa Dalambalar Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi dengan kehadiran aplikasi Sistem Digitalisasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang ini. Hal itu karena sebagai daerah dengan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian, Kabupaten Pandeglang memerlukan data komoditas pertanian yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan serta arah pengambilan kebijakan.
“Melalui aplikasi Sidapang berbagai tantangan yang kita hadapi akan dengan mudah kita selesaikan,” ujar Irna.
Ia mengatakan, aplikasi Sidapang bukan hanya sebuah sistem penghimpun data, tetapi juga sebuah alur proses yang menggambarkan bagaimana komoditas pertanian di Kabupaten Pandeglang tersebar dan memenuhi kebutuhan masyarakat Pandeglang dan luar daerah.
“Semoga langkah besar ini mampu membawa Kabupaten Pandeglang semakin terdepan sebagai daerah sentra Pertanian di Indonesia.” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang Nasir mengatakan, aplikasi Sidapang dirancang untuk mempermudah dalam memperoleh informasi berupa data pangan (gabah) yang beredar di penggilingan. Data stok beras di penggilingan.
”Data konsumsi masyarakat Kabupaten Pandeglang dan stok beras yang dapat dijual untuk umum, untuk Bulog dan untuk BUMD, serta beberapa data statis lainnya seperti data dukung lahan baku sawah, lahan kering, jumlah penduduk dan data konsumsi per kapita,” tuturnya.
Melalui aplikasi ini, kata dia, publik dapat mengetahui berapa jumlah gabah yang tertahan setiap bulan, jumlah yang diolah di Pandeglang setiap tahun, juga jumlah yang diangkut keluar Pandeglang dari total produksi gabah, baik per bulan maupun per tahun.
”Aplikasi ini juga akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Baik untuk daerah maupun pihak-pihak lainnya termasuk Bulog,” katanya. (Iman)
Tidak ada komentar