SEMISTIK UKM Jurnalistik UMT Kaji AI dalam Jurnalisme

waktu baca 3 menit
Sabtu, 22 Feb 2025 21:53 0 Redaksi

TANGERANG | BD – Semarak Kompetisi Jurnalistik (SEMISTIK) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Jurnalistik Universitas Muhammadiyah Tangerang (UKM Jurnalistik UMT) mengkaji peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia jurnalistik. Acara ini bertema “AI dalam Jurnalisme: Masa Depan atau Ancaman?” dan berlangsung di Aula Jenderal Sudirman pada Sabtu, 22 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh teknologi AI bagi para jurnalis dan industri media secara keseluruhan.

SEMISTIK 2025 merupakan acara yang berfokus pada pembahasan peran AI dalam jurnalistik, dikemas dalam bentuk seminar dan kompetisi jurnalistik. Acara ini menghadirkan narasumber ahli, Apni Jaya Putra dari TV One, serta menyelenggarakan kompetisi yang meliputi lomba News Anchor, Fotografi, dan Artikel Opini. Sebanyak 107 peserta berpartisipasi aktif dalam rangkaian acara ini.

Ketua Pelaksana, Hayatun Nufus, mengungkapkan bahwa salah satu kekhawatiran utama dalam penggunaan AI untuk jurnalisme adalah potensi kehilangan pekerjaan bagi jurnalis manusia akibat otomatisasi yang berlebihan. “Dengan ini, SEMISTIK 2025 diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang peran, peluang, dan tantangan AI dalam dunia jurnalistik, khususnya terkait implementasi dan etika penggunaannya,” ujarnya.

“Dalam seminar ini, kami ingin mengetahui pemahaman tentang teknologi kecerdasan buatan. Apakah AI ini merupakan masa depan atau ancaman?” tambahnya.

Pembina UKM Jurnalistik UMT, Korry Elyana, menyoroti bahwa penggunaan teknologi AI oleh mahasiswa dalam menyelesaikan tugas kampus semakin meningkat. Ia mencatat bahwa tidak jarang mahasiswa melakukan copy-paste dari hasil AI. “Ya, betul-betul copy-paste ceples. Dengan AI ini, mahasiswa sangat dimanjakan,” ungkapnya.

Korry berharap SEMISTIK 2025 dapat memberikan pemahaman dan penguatan literasi terkait penggunaan teknologi kecerdasan ini secara baik dan benar kepada mahasiswa. “Jangan sampai dengan adanya AI ini, mahasiswa justru jadi malas, karena tidak perlu berpikir keras untuk menyelesaikan tugas-tugas dari dosen,” katanya.

Penasehat PWI Kabupaten Tangerang, Endang Jaya Permana (tengah) bersama pemenang Semistik UKM Jurnalistik UMT kategori News Anchor. (Foto: Dok. UKM Jurnalistik UMT)

Sementara itu, Penasehat PWI Kabupaten Tangerang, Endang Jaya Permana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa di era disrupsi teknologi seperti AI, terjadi perubahan besar yang mengubah cara hidup, bekerja, dan berbisnis. “Disrupsi teknologi dapat membawa manfaat, seperti inovasi baru dan produk-layanan yang lebih beragam. Namun, disrupsi teknologi juga dapat menimbulkan tantangan, seperti pengangguran teknologi,” ujarnya.

Endang menjelaskan bahwa produk teknologi seperti AI seharusnya dipandang sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. “Dalam konteks jurnalistik, teknologi ini tidak akan bisa menggantikan peran jurnalis atau wartawan dalam memproduksi informasi yang berkualitas, berimbang, dan relevan bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun AI memiliki keunggulan dalam mengakses informasi dengan cepat, teknologi ini memiliki kelemahan dari aspek moralitas dan etika, yang merupakan dasar kerja jurnalis. “Informasi yang disampaikan AI mungkin benar secara logika, tetapi belum tentu sesuai dengan konteks kemanusiaan,” ungkapnya.

“Penggunaan teknologi AI ini harus lebih bijaksana agar dapat bermanfaat bagi kehidupan. Jika tidak, teknologi ini bisa menjadi ancaman yang dapat ‘membunuh’ kehidupan,” imbuhnya.

Rektor UMT, Desri Arwen, yang diwakili oleh Sukron, mendukung kegiatan tersebut dan mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dalam menggunakan teknologi seperti AI. “Mahasiswa harus memperkuat literasi digital, mencakup keterampilan dalam mengakses, mengelola, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis,” ujarnya.

“Mahasiswa harus menggunakan teknologi dengan benar, memahami dan menyaring informasi yang tersebar luas, serta mengetahui mana konten yang positif dan bermanfaat,” tutupnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ""
    ""
    ""
    ""
    ""
    LAINNYA