AI Disorot Dalam Kuliah Umum Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UMN

waktu baca 3 menit
Selasa, 27 Agu 2024 09:11 0 68 Redaksi

JAKARTA | BD — Pada hari Sabtu, 24 Agustus, telah berlangsung acara Kuliah Umum Perdana untuk Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi angkatan ke-7. Kegiatan ini diadakan di Menara Kompas, Lantai 9, dengan fokus pembahasan mengenai teknologi Kecerdasan Buatan (AI) serta dampaknya terhadap komunikasi strategis.

Acara ini menampilkan pembicara utama, Associate Professor Younbo Jung, Ph.D., dari Wee Kim Wee School of Communication and Information di Nanyang Technological University. Diskusi ini dimoderatori oleh Christine Priscilla Malau, Putri Indonesia Persahabatan 2023, yang juga merupakan mahasiswa aktif di Magister Ilmu Komunikasi angkatan ke-5. Kuliah perdana ini diselenggarakan secara luring untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa berinteraksi langsung.

Dikutip dari laman umn.ac.id, Selasa, 28 Agustus 2024, dalam sambutannya, Dr. Ir. Andrey Andoko, Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan, menyampaikan, “Selamat datang kepada mahasiswa Mikom Batch 7. Terima kasih telah memilih Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sebagai tempat belajar. Saya berharap kalian dapat memperoleh banyak pengetahuan baru yang berguna untuk karir dan industri di masa depan. Ini adalah kuliah pertama kalian, semoga kalian menikmati dan memahami topik yang dibahas.”

Kehadiran AI di era modern saat ini menjadi sorotan utama masyarakat. Keberadaan AI dianggap sebagai tantangan, dan ada anggapan bahwa mesin ini dapat menggantikan peran manusia. Oleh karena itu, Kuliah Perdana ini mengupas tuntas peran AI dalam komunikasi strategis, baik di bidang pemasaran maupun komunikasi korporat, agar para profesional dapat mengambil langkah yang tepat dalam memanfaatkan teknologi ini.

“AI kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita, tidak hanya terbatas pada komputer. Teknologi ini mampu mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data. AI dirancang untuk meniru cara berpikir manusia, berakar pada machine learning yang memungkinkan pengumpulan data secara otomatis,” ungkap Younbo Jung.

Dia juga menyoroti berbagai kemampuan yang dimiliki AI saat ini, seperti peningkatan audio, manipulasi gambar, dan analisis algoritma di platform media sosial. Meskipun ada potensi risiko terkait penggunaan AI, Younbo menekankan pentingnya menggunakan teknologi dengan bijak.

Diskusi berlanjut dengan membahas aplikasi AI dalam komunikasi strategis, baik dalam periklanan maupun hubungan masyarakat.

“AI sangat mendukung, terutama dalam dunia media digital dan massa. Kita dapat memanfaatkan AI untuk mengumpulkan data, misalnya dalam periklanan untuk menentukan target pasar yang tepat dan media yang paling sesuai untuk menyampaikan pesan. Dalam konteks hubungan masyarakat, AI juga dapat berperan dalam manajemen risiko,” lanjut Younbo.

Dia menambahkan bahwa meskipun AI sangat membantu, sentuhan manusia tetap perlu diperhatikan. “Kombinasi antara manusia dan AI adalah kunci. Penggunaan AI harus tetap mempertimbangkan aspek kemanusiaan,” tuturnya.

Younbo juga mengingatkan tentang tantangan signifikan yang dihadapi AI, seperti masalah privasi data dan kepercayaan publik. “Kita sering mendengar berita tentang kebocoran data, yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap teknologi ini. Selain itu, terkadang AI tidak memberikan hasil yang logis,” tambahnya.

Sebagai penutup, Younbo menegaskan bahwa AI merupakan bagian dari kemajuan teknologi, mirip dengan saat pertama kali diperkenalkan mesin pencari Google.

“Kita tidak bisa kembali ke metode lama. Sebaliknya, kita harus belajar memanfaatkan AI demi kemajuan kita. Jangan khawatir, keberadaan AI tidak akan menggantikan manusia,” tutupnya.

Younbo berpesan kepada mahasiswa untuk tetap peka terhadap perubahan teknologi dan tidak menghindar. “Jika kita menghindari kemajuan, kita akan tertinggal dan tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi di masa depan.” (Red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA